Koordinator bantuan darurat PBB Martin Griffiths, bertindak sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk Sudan. (AFP)
Koordinator bantuan darurat PBB Martin Griffiths, bertindak sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk Sudan. (AFP)

Konflik Tak Kunjung Usai, Sekjen PBB Kirim Utusan Khusus ke Sudan

Marcheilla Ariesta • 01 Mei 2023 12:30
New York: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengirim utusan ke wilayah Sudan di tengah situasi 'yang memanas'. Konflik antara militer dan milisi Sudan sudah memasuki pekan ketiga.
 
Pengumuman itu dikeluarkan ketika militer dan milisi bersenjata lengkap di Khartoum terus bertempur, bahkan ketika gencatan senjata yang dilanggar diperpanjang selama 72 jam.
 
Koordinator bantuan darurat PBB Martin Griffiths, yang akan bertindak sebagai utusan mengatakan, situasi kemanusiaan Sudan mencapai titik puncak.

“Saya sedang dalam perjalanan ke wilayah tersebut untuk mengeksplorasi bagaimana kami dapat memberikan bantuan segera kepada jutaan orang yang hidupnya terbalik dalam semalam,” katanya, dilansir dari AFP, Senin, 1 Mei 2023.
 
Namun, penjarahan besar-besaran terhadap kantor dan gudang kemanusiaan PBB, telah menghabiskan sebagian besar persediaan.
 
"Kami sedang menjajaki cara-cara mendesak untuk membawa dan mendistribusikan pasokan tambahan," imbuhnya.
 
Baca juga: Saling Tuduh Serangan di Tengah Gencatan Senjata Sudan yang Berakhir Malam Ini
 
Ia menegaskan, solusi yang jelas saat ini adalah menghentikan pertempuran.
 
Lebih dari 500 orang tewas dan puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka ke lokasi yang lebih aman di dalam negeri atau di luar negeri sejak pertempuran meletus pada 15 April.
 
“Skala dan kecepatan dari apa yang terjadi belum pernah terjadi sebelumnya di Sudan,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric saat mengumumkan pengutusan Griffiths.
 
"Kami sangat prihatin," sambungnya.
 
Griffiths mengatakan, keluarga berjuang untuk mengakses air, makanan, bahan bakar dan komoditas lainnya, dengan beberapa tidak dapat pindah karena biaya transportasi keluar dari daerah yang paling parah terkena dampak.
 
Ia menambahkan, perawatan mendesak sangat terbatas dan meningkatkan risiko kematian yang sebenarnya dapat dicegah.
 
Sementara itu, lima kontainer cairan infus dan persediaan darurat lainnya berlabut di Port Sudan. Mereka menunggu izin dari pihak berwenang untuk dapat didistribusikan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan