Dari jumlah tersebut, terdapat dua warga negara Malaysia dan seorang warga Myanmar yang turut dievakuasi.
"Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalui Menlu RI, tim KBRI sudah tiba di lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak ke Ankara. Saya sudah minta WNI yang dievakuasi untuk mengabari keluarga di Indonesia agar mereka tenang," kata Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, Rabu, 8 Februari 2023.
Baca: WNI Asal Bali dan Anaknya Tewas Akibat Gempa di Turki. |
Tim evakuasi KBRI Ankara terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan dan Tim BIN Luar Negeri. Mereka sudah melakukan evakuasi di empat titik paling terkena dampak gempa.
Seorang WNI atas nama Ayu Fira dan dua anaknya di Hatay yang kemarin dinyatakan belum bisa dihubungi, sudah berhasil ditemukan dan dalam keadaan selamat. Sedangkan pencarian masih dilakukan terhadap dua WNI pekerja terapis spa yang berstatus belum bisa dihubungi di Dyarbakir.
"Kami sudah tiba di Dyarbakir dan masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat serta simpul masyarakat Indonesia untuk mengidentifikasi dua WNI di Dyarbakir yang hingga saat ini masih belum bisa dihubungi," ujar Kombes Budi Wardiman, Ketua Tim Evakuasi KBRI Ankara ke Dyarbakir.
WNI Meninggal
Kabar duka datang dari tim evakuasi KBRI Ankara, dimana seorang WNI asal Bali bernama Nia Marlinda dan anak berusia 1 tahun serta suaminya warga Turki meninggal dunia. Mereka ditemukan meninggal karena tertimbun reruntuhan di Kahramanmaras."Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaran almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," sambung Dubes Iqbal.
Selain itu ada 10 WNI yang terluka akibat gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu. Mereka saat ini dalam perawatan medis.
Bantuan Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui KBRI Ankara menyalurkan satu kontainer bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa bumi di Turki. Hingga Selasa, 7 Februari 2023, kontainer tersebut sedang dalam perjalanan menuju Gaziantep.Bantuan ini dibawa oleh rombongan KBRI Ankara yang terdiri dari 11 kendaraan, termasuk enam bus.
"Satu kontainer bantuan kemanusiaan sudah kita siapkan dan akan diberikan kepada Bulan Sabit Merah Turki. Kontainer ini berisi bahan makanan, dan merupakan batch pertama dari bantuan kemanusiaan pertama dari Pemerintah Indonesia," ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan virtual kepada awak media di Jakarta, Selasa kemarin.
Dubes Iqbal, turut hadir bersama rombongan KBRI Ankara, mengatakan bahwa proses penyaluran bantuan ini terhambat suhu dingin ekstrem, dengan temperatur mencapai minus 7 derajat Celcius. Dalam dua pekan terakhir, lanjut dia, badai salju juga menerjang Turki.
Kontainer bantuan kemanusiaan dari Indonesia sebagian besarnya hanya berisi makanan. Dubes Iqbal mengatakan, KBRI Ankara kesulitan mendapatkan beberapa benda seperti selimut karena sempat terjadi panic buying di tengah masyarakat Turki sejak Senin kemarin usai terjadinya gempa.
Kendati begitu, rombongan KBRI Ankara masih memiliki sekitar 300 selimut yang nantinya akan dibagikan kepada warga terdampak bencana. "Ada juga kompor gas kecil beserta tabung gas di dalam kontainer bantuan ini," pungkas Dubes Iqbal.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News