TPLF memimpin pergerakan yang menggulingkan pemerintahan Ethiopia pada 1991. (Jerome DELAY AFP/File)
TPLF memimpin pergerakan yang menggulingkan pemerintahan Ethiopia pada 1991. (Jerome DELAY AFP/File)

Pasukan Tigray Abaikan Ultimatum Pemerintah Ethiopia

Willy Haryono • 24 November 2020 07:18
Tigray: Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) mengabaikan ultimatum Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed untuk menyerah secara damai pada Rabu besok, 25 November. Pemimpin TPLF Debretsion Gebremichael menegaskan, pihaknya akan terus berjuang melawan pasukan pemerintah.
 
Dalam pernyataannya, Gebremichael juga membantah klaim pemerintahan PM Abiy bahwa pasukan Ethiopia telah berhasil mengepung Mekelle, ibu kota dari Tigray.
 
Ratusan orang dilaporkan tewas dalam pertempuran antara pasukan Ethiopia dan TPLF. Konflik Tigray juga telah membuat puluhan ribu warga lokal melarikan diri ke berbagai arah, termasuk ke Sudan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa konflik Tigray dapat memicu krisis kemanusiaan.
 
Minggu kemarin, PM Abiy melayangkan ultimatum kepada TPLF untuk menyerah dalam kurun waktu 72 jam. Ia memperingatkan warga Tigray untuk segera bergabung ke kubu pemerintah karena Mekelle akan dikepung pasukan pemerintah.
 
Baca:  PM Ethiopia Layangkan Ultimatum 72 Jam ke Pasukan Tigray
 
"Ia (PM Abiy) tidak memahami siapa kami sebenarnya. Kami adalah masyarakat berprinsip, dan siap mati dalam mempertahankan hak-hak membela wilayah ini," kata Gebremichael, dikutip oleh media AFP.
 
TPLF merupakan partai politik utama di Tigray, yang sebelumnya adalah pasukan milisi yang memimpin perjuangan menggulingkan pemerintahan Ethiopia pada 1991.
 
Gebremichael mengatakan bahwa TPLF berhasil menghalau pergerakan pasukan pemerintah, yang disebutnya telah kalah di tiga titik sekitar Tigray. Ia menyebut klaim bahwa Mekelle sudah dikepung adalah taktik pemerintah dalam menutup-nutupi kekalahan.
 
Awak media masih kesulitan memverifikasi kabar dari kedua kubu, karena jaringan telepon dan internet di Tigray dan sekitarnya terputus.
 
Pemerintah Ethiopia menuduh TPLF telah menghancurkan sejumlah infrastruktur berharga, termasuk bandara di kota wisata Aksum.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan