Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersalah atas kematian para sandera. (AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersalah atas kematian para sandera. (AFP)

Hamas Tegaskan Kematian Sandera Adalah Tanggung Jawab Netanyahu

Marcheilla Ariesta • 03 September 2024 18:33
Gaza: Kelompok sayap Hamas, Brigade al-Qassam mengatakan, mereka beroperasi menangani sandera dengan cara terbaru jika pasukan Israel mendekati lokasi mereka di Gaza, sejak Juni lalu.
 
Pengumuman tersebut muncul usai militer Israel menemukan jenazah enam sandera dari sebuah terowongan di Kota Rafah, Gaza selatan. Israel mengatakan, para sandera ditembak mati 'penculiknya' saat pasukan mereka mendekat.
 
Juru Bicara Brigade al-Qassam Hamas, Abu Ubaida tidak memberikan rincian instruksi tersebut. Namun, ia menganggap, kematian para sandera merupakan tanggung jawab Israel.

Instruksi baru tersebut, kata Ubaida, diberikan kepada para penjaga sandera setelah operasi penyelamatan oleh Israel pada Juni. Saat itu, pasukan Israel membebaskan empat sandera dalam sebuah serangan yang menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.
 
"Kegigihan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu untuk membebaskan tahanan melalui tekanan militer, alih-alih menyegel kesepakatan, berarti mereka akan dikembalikan ke keluarga mereka dalam keadaan tertutup. Keluarga mereka harus memilih apakah mereka menginginkan mereka hidup atau mati," kata Abu Ubaida, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 3 September 2024.
 
Kemudian pada hari Senin, sayap bersenjata Hamas menerbitkan rekaman video salah satu dari enam sandera yang tewas. Tidak jelas kapan video itu dibuat.
 
Netanyahu mengatakan dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa para sandera telah ditembak di bagian belakang kepala, dan berjanji bahwa Hamas akan membayar harga yang mahal.
 
Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan tuduhan Netanyahu terhadap Hamas merupakan upaya untuk melarikan diri dari tanggung jawab atas kematian mereka.
 
"Netanyahu membunuh enam tahanan dan dia bertekad untuk membunuh yang tersisa. Israel harus memilih antara Netanyahu atau kesepakatan," kata Abu Zuhri.
 
Senada dengan itu, Ezzat El Rashq, anggota biro politik Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kelompok tersebut.
 
"Para sandera perlawanan dapat segera kembali ke keluarga mereka, yang menunda kepulangan mereka dan bertanggung jawab atas hidup mereka adalah Netanyahu," sambung Ezzat.
 
Israel dan Hamas telah gagal mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri perang dan membebaskan sandera Israel dan asing yang ditahan oleh Hamas di Gaza sebagai imbalan atas banyak warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
 
Hamas menginginkan kesepakatan untuk mengakhiri perang dan mengeluarkan pasukan Israel dari Gaza sementara Netanyahu mengatakan perang hanya dapat berakhir setelah Hamas dikalahkan.
 
Baca juga: Biden Sebut Netanyahu Kurang Berbuat Banyak untuk Bebaskan Sandera di Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan