Dalam pidato pertamanya yang disiarkan di televisi sejak gencatan senjata mulai berlaku, Qassem mengatakan bahwa dia tidak membayangkan "masalah atau perselisihan" dengan tentara Lebanon, yang menurut ketentuan kesepakatan akan dikerahkan ke Lebanon selatan selama 60 hari di saat para pejuang Hizbullah dan pasukan Israel mundur.
"Koordinasi antara perlawanan (Hizbullah) dan tentara Lebanon akan berada pada tingkat tinggi untuk melaksanakan komitmen perjanjian," kata Qassem.
"Kami akan bekerja untuk memperkuat kapasitas pertahanan Lebanon," sambungya, melansir dari Al Jazeera, Sabtu, 30 November 2024.
"Perlawanan akan siap untuk mencegah musuh mengambil keuntungan dari kelemahan Lebanon bersama dengan mitra kami," tutur Qassem.
Tentara Lebanon telah mengirim sejumlah pasukan ke selatan dan sedang mempersiapkan rencana pengerahan terperinci untuk dibagikan kepada kabinet Lebanon, lapor kantor berita Reuters, mengutip beberapa sumber dan pejabat keamanan.
Pelanggaran Gencatan Senjata
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS), pasukan Israel memiliki waktu 60 hari untuk menyelesaikan penarikan pasukan mereka.Militer Israel telah mengeluarkan pembatasan bagi orang-orang yang kembali ke beberapa desa di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel. Israel telah menembaki sejumlah orang di desa-desa tersebut dalam beberapa hari terakhir, menyebut pergerakan seperti itu sebagai pelanggaran gencatan senjata.
Baik tentara Lebanon maupun Hizbullah menuduh Israel melanggar gencatan senjata dalam kejadian tersebut. Israel juga disebut melanggar karena melancarkan serangan udara di utara Sungai Litani pada hari Kamis.
Pesawat jet tempur Israel melancarkan serangan udara di Lebanon selatan pada hari Jumat, mengeklaim bahwa mereka hanya menargetkan senjata Hizbullah.
Baca juga: Hizbullah dan Israel Sepakati Gencatan Senjata, Berikut 5 Poin Utamanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News