Para WNI di Khartoum, Sudan yang menerima bantuan dari KBRI di tengah bentrok bersenjata. Foto: KBRI Khartoum
Para WNI di Khartoum, Sudan yang menerima bantuan dari KBRI di tengah bentrok bersenjata. Foto: KBRI Khartoum

200 WNI Terdampak Konflik Sudan Dipasok Logistik dari KBRI Khartoum

Marcheilla Ariesta • 19 April 2023 13:54
Khartoum: KBRI Khartoum mendistribusikan bantuan logistik kepada sejumlah WNI yang terdampak pertempuran di Sudan. Bantuan logistik diberikan kepada sekitar 200 WNI terdampak perang dengan mayoritas adalah mahasiswa dan pekerja migran Indonesia (PMI).
 
"Petugas KBRI bekerja sama dengan PPI Sudan dan Ikatan Mahasiswa Indonesia (IMI) menelusuri beberapa wilayah di Arkaweet dan Makmurat yang berjarak 500 meter dari zona konflik bersenjata," demikian dikutip dari pernyataan KBRI Khartoum, Rabu, 19 April 2023.
 
Sebelumnya, KBRI juga telah mendistribusikan  sembako kepada WNI, termasuk kepada 76 mahasiswa yang ditampung di Auditorium Kampus Internasional University of Africa.
 
Baca: Pertempuran di Sudan, Seorang WNI Terkena Pantulan Peluru Nyasar.


Bantuan yang diberikan berupa mie instan, roti, beras, telur, teh, kopi dan air mineral. Pasokan didapatkan KBRI di tengah kelangkaan suplai logistik akibat tersendatnya distribusi barang masuk dan banyaknya toko yang tutup.
 
Pada 16 April, KBRI juga telah melakukan silaturahmi virtual dengan WNI berdomisili di Khartoum dan sekitarnya untuk menyampaikan langkah dan imbauan KBRI di masa genting tersebut.
 
Sesuai data KBRI, jumlah WNI tercatat sebanyak 1.209 orang, mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan.


WNI terkena peluru nyasar

Sementara itu, seorang WNI di Sudan terkena peluru nyasar. Namun, kondisinya saat ini baik-baik saja.
 
"Hal tersebut terjadi pada hari kedua konflik. Yang bersangkutan tinggal di Arkaweet," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, Rabu, 19 April 2023.
 
"Yang bersangkutan terkena pantulan peluru nyasar yang menyebabkan goresan kecil di pinggang. Saat ini yang bersangkutan sudah sembuh dan sehat," imbuhnya.

Gencatan senjata

Saat ini, kedua pihak bertikai di Sudan sepakat menyetujui gencatan senjata. Anggota dewan militer Sudan, Letnan Jenderal Shams el Don Kabbashi mengatakan, militer akan menghormati gencatan senjata 24 jam mulai pukul 18.00 waktu setempat.
 
Secara terpisah, pemimpin saingannya, Pasukan Dukungan Cepat, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo juga menyetujui gencatan senjata itu. Ia menyampaikkannya lewat Twitter.
 
Dagalo mengatakan, dia menyetujuinya setelah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan