Hind Rajab, gadis cilik korban serangan tank Israel di Gaza. (Palestine Red Crescent Society)
Hind Rajab, gadis cilik korban serangan tank Israel di Gaza. (Palestine Red Crescent Society)

Tragis Kematian Hind Rajab, Gadis Kecil Inspirasi Pedemo Pro-Palestina

Marcheilla Ariesta • 25 Juni 2024 16:27

Gaza: Hind Rajab, gadis kecil berusia enam tahun yang dianggap sebagai seorang yang sangat pemberani. Ia tewas akibat tank Israel menembaki mobil keluarganya dari jarak dekat.

Bahkan, sebuah peluru tank langsung mengenai ambulans yang dikirim untuk membantu, lapor penyelidikan.

Tewasnya Hind dan keluarganya di Kota Gaza pada akhir Januari memicu kecaman internasional. Gadis itu, yang selamat dari penembakan awal, memohon bantuan saat ia kehabisan darah di antara mayat kerabatnya yang meninggal saat berbicara melalui telepon dengan paramedis dan ibunya selama tiga jam.

Dalam sebuah film dokumenter tentang pembunuhan warga sipil dalam perang di Gaza, Fault Lines TV Al Jazeera menyajikan rekonstruksi rinci atas insiden tersebut, yang disusun bekerja sama dengan kelompok investigasi nirlaba, Arsitektur Forensik dan Earshot.

Penyelidikan menemukan bahwa mobil yang ditumpangi Rajab telah ditembaki dengan 335 peluru, dengan sebagian besar peluru masuk dari sisi kanan kendaraan. 

Forensic Architecture mengatakan bahwa senjata yang digunakan untuk serangan ini "menembakkan pada jarak 750–900 peluru per menit", dan bahwa jarak ini melebihi senapan serbu jenis AK yang umumnya digunakan oleh pejuang Palestina yang beroperasi di Gaza.

"Jarak peluru per menit ini sesuai dengan persenjataan yang dikeluarkan tentara Israel seperti senapan serbu M4 atau senapan mesin FN MAG pada tank Merkava," kata penyelidikan tersebut.

Penyelidikan mengungkapkan bahwa tank Israel kemungkinan hanya berjarak 13 hingga 23 meter jauhnya ketika tank tersebut menembaki Hind dan kerabatnya di dalam mobil mereka.

Melalui wawancara dengan anggota keluarga, pekerja Pertahanan Sipil Palestina, dan petugas medis, film dokumenter ini memberikan gambaran paling komprehensif mengenai video insiden tersebut hingga saat ini.

Ini juga untuk pertama kalinya merekonstruksi kemungkinan posisi tank Israel ketika menembaki mobil, serta kemungkinan lintasan peluru tank yang menghantam ambulans dengan serangan langsung ketika datang untuk menyelamatkan Hind.

Israel tak bisa membantah

Militer Israel menolak menjawab pertanyaan Al Jazeera mengenai rincian insiden tersebut. Namun, bukti baru ini semakin membantah klaim sebelumnya oleh militer Israel bahwa pasukannya tidak hadir di wilayah tersebut.

Ambulans yang dikerahkan untuk membantu Rajab diserang setelah mendapat persetujuan dari otoritas Israel, lengkap dengan peta dan rute yang disetujui.

Dua paramedis yang dikirim untuk membantu Hind, Yousef Zeino dan Ahmad al-Madhoun, juga tewas dalam serangan terhadap ambulans.

“Saya tidak akan pernah bertemu pahlawan seperti mereka lagi, mereka yang tahu bahwa mereka akan mati dan tetap pergi,” kata Omar al-Qam, petugas operator Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), yang mendapat telepon dari Rajab dan sepupunya saat mereka meminta bantuan, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 25 Juni 2024.

Butuh waktu 12 hari sebelum paramedis Palestina dan keluarga Hind berhasil mencapai lokasi serangan di Kota Gaza di bagian utara wilayah kantong tersebut. Ibunya, Wissam Hamada, mengatakan suara anak tersebut semakin pelan menjelang akhir panggilan telepon.

Hamada mengatakan, Hind memberitahunya bahwa dia tidak dapat berbicara karena mulutnya berdarah. Namun, dia tidak ingin mengelapnya agar ibunya tidak kesulitan membersihkannya.

“Aku bilang padanya, 'Tidak apa-apa, bersihkan mulutmu dan aku akan mencucinya, sayangku.' Dia menyeka dengan lengan bajunya dan suara itu menghilang. Saat itu tepat jam 7 malam. Suara itu hilang sama sekali,” kata Hamada kepada Fault Lines.

“Perasaan tersulit di dunia adalah mendengar putri saya meminta saya untuk menjemputnya ketika saya tidak dapat menghubunginya. Sayangku, aku bersumpah, aku tidak bisa menghubungimu. Maafkan aku, sayang,” lanjut dia.

Kematian Hind menimbulkan kecaman global, termasuk di Amerika Serikat, yang selama ini mendukung perang Israel di Gaza.

Salah satu dari dua penerbang aktif AS yang berusaha meninggalkan dinas militer dan menolak dukungan Washington terhadap perang Israel mengatakan, pembunuhan Hind menandai titik balik baginya.

Fault Lines juga mengikuti keluarga-keluarga Palestina lainnya ketika mereka menceritakan pengalaman mengerikan dan perjuangan mereka untuk bertahan hidup di tengah perang Israel yang tiada henti.

Baca juga: Bocah Palestina Sengaja Ditenggelamkan Perempuan Kulit Putih di Texas


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan