Militer Israel mengklaim bahwa kelompok pejuang Hamas telah menggunakan Rumah Sakit Kamal Adwan untuk tujuan militer, menyebutkan bahwa puluhan teroris bersembunyi di sana. Namun, pejabat kesehatan dan Hamas membantah tuduhan tersebut.
Menurut petugas medis di Rumah Sakit Al-Awda pada hari yang sama, serangan udara Israel di dua rumah di kamp Nuseirat, Gaza tengah, menyebabkan kematian setidaknya 16 warga Palestina, termasuk seorang paramedis dan dua jurnalis lokal.
Gaza utara saat ini menjadi fokus utama serangan militer Israel, terutama setelah penggelaran tank di Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya untuk menanggapi apa yang disebutnya sebagai regrouping militan Hamas di wilayah tersebut.
“Beberapa staf rumah sakit mengalami luka bakar ringan akibat serangan tersebut, meskipun tidak ada laporan tentang korban jiwa di dalam rumah sakit,” ujar Direktur Keperawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, Eid Sabbah, seperti dikutip Anadolu, Jumat 1 November 2024.
Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola oleh Hamas, menyerukan kepada semua organisasi internasional untuk melindungi rumah sakit dan staf medis dari kekerasan yang dituduhkan dilakukan oleh pasukan Israel.
Militer Israel menjelaskan bahwa operasi mereka di area rumah sakit dilakukan berdasarkan intelijen mengenai keberadaan teroris dan infrastruktur teror di sekitarnya.
“Selama operasi, ditemukan bahwa puluhan teroris bersembunyi di rumah sakit, dengan beberapa bahkan berpura-pura sebagai staf rumah sakit,” jelas pihak Israel. (Angel Rinella)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News