Ia juga mengingatkan bahwa Raisi kemungkinan akan menambah aktivitas program nuklir Iran.
Raisi dinyatakan sebagai pemenang dalam pilpres Iran pada Sabtu kemarin. Sejak awal, sejumlah survei mengunggulkan tokoh garis keras itu sebagai pemenang pilpres.
Baca: Pemimpin Hizbullah Ucapkan Selamat kepada Presiden Terpilih Iran
Merupakan anak didik Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei, Raisi dijadwalkan dilantik sebagai presiden baru Iran pada Agustus mendatang. Ia berada di bawah sanksi ekonomi Amerika Serikat, dan pernah dikaitkan dengan eksekusi mati sejumlah tahanan politik.
Dalam sebuah pernyataan usai kemenangannya, Raisi berjanji akan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah. Ia juga berjanji akan menjadi pemimpin untuk seluruh elemen masyarakat Iran.
"Saya akan membentuk pemerintahan yang senang bekerja keras, revolusioner, dan anti-korupsi," ucap Raisi, dilansir dari laman BBC pada Minggu, 20 Juni 2021.
Melalui Twitter, Haitat menuduh Raisi sebagai "seorang figur ekstremis yang berkomitmen meningkatkan program nuklir militer Iran.
Iran dan Israel telah lama terlibat dalam "perang bayangan," yang meliputi aksi agresif walau tidak sampai berujung pada konflik terbuka. Belakangan, ketegangan antar kedua negara kembali meningkat.
Salah satu sumber utama pemicu ketegangan tersebut adalah aktivitas program nuklir Iran. Tel Aviv menuduh Teheran tengah mengembangkan senjata nuklir, sementara Teheran berkukuh program tersebut bertujuan damai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News