Amerika Serikat menilai ketegangan diplomatik antara Qatar dan Saudi beserta beberapa sekutunya telah mengganggu upaya bersama negara-negara Teluk dalam menghadapi Iran.
AS dan Kuwait selama ini berusaha mengakhiri ketegangan diplomatik Qatar. Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir telah menerapkan embargo diplomatik, perdagangan, dan juga perjalanan dengan Qatar sejak pertengahan 2017.
Baca: Qatar Larang Penjualan Barang asal Arab Saudi
Penasihat senior Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, telah menggelar dialog di Doha, Qatar, pada Rabu kemarin usai mengunjungi Saudi.
"Kami telah membuat kemajuan signiikan dalam beberapa hari terakhir berkat upaya Kuwait dan juga dukungan kuat dari Presiden Trump," kata Pangeran Faisal dalam konferensi video, dilansir dari laman France 24 pada Sabtu, 5 Desember 2020.
"Diharapkan kemajuan ini dapat berujung pada perjanjian final yang terlihat sudah bisa dicapai di depan mata. Saya optimistis kami dapat memfinalisasi sebuah perjanjian antara negara-negara yang terlibat dalam konflik ini," sambungnya.
Seorang sumber di Washington yang mengetahui seputar diskusi konflik Qatar mengatakan bahwa sebuah perjanjian tentatif telah tercapai, dan dapat disepakati dalam beberapa pekan ke depan.
"Mereka sedang berusaha menyepakati prinsip-prinsip dalam sebuah perjanjian untuk nantinya ditandatangani," ucap sumber tersebut.
Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah menyambut baik perkembangan terbaru dalam konflik Qatar ini. Ia mengatakan bahwa "perjanjian yang sudah disepakati namun belum ditandatangani ini memperlihatkan niat negara-negara Teluk dalam menjaga solidaritas, kesatuan, dan stabilitas."
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa Washington "sangat berharap" bahwa konflik diplomatik Qatar dapat diselesaikan dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News