Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

22 Tewas dalam Serangan di Lokasi Pengungsian Kongo

Fajar Nugraha • 29 November 2021 14:51
Kinshasa: Sebuah serangan baru di kamp pengungsi Ivo di timur laut Republik Demokratik Kongo pada Minggu merenggut nyawa 22 warga sipil. Kamp yang sama diserang kurang dari seminggu yang lalu, ketika 29 orang tewas.
 
“20 orang segera dimakamkan di dua pemakaman umum. Sementara dua lainnya yang meninggal karena luka-luka mereka dimakamkan kemudian,” ujar Koordinator Palang Merah Mambo Bapu Mance, seperti dikutip AFP, Senin 29 November 2021.
 
Dia menuduh kelompok bersenjata Kerja sama untuk Pembangunan Kongo (CODECO) yang melakukan serangan itu.

Kivu Security Tracker (KST), pemantau kekerasan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) yang dihormati di wilayah tersebut, menyebutkan jumlah korban tewas yang sama.
 
Juru Bicara militer di wilayah itu, Letnan Jules Ngongo mengatakan, pemberontak CODECO berhasil dipukul mundur, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
 
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell Fontelles menyerukan tindakan tegas terhadap para pelaku.
 
"Uni Eropa mengutuk serangan baru yang mengerikan yang dilakukan oleh milisi terhadap penduduk sipil, khususnya para pengungsi internal," tulisnya di Twitter.
 
"Ketegasan terhadap pelaku dan dukungan dan keadilan bagi para korban diperlukan untuk perdamaian abadi di kawasan ini,” tegasnya.
 
Provinsi Ituri yang kaya emas telah jatuh kembali ke dalam siklus kekerasan sejak akhir 2017 dengan munculnya milisi CODECO. Sejak saat itu, wilayah tersebut terpecah menjadi faksi-faksi yang bersaing.
 
Ituri dan Kivu Utara yang berdekatan telah dikepung sejak 6 Mei, suatu tindakan luar biasa untuk memerangi kelompok-kelompok bersenjata termasuk CODECO dan Pasukan Demokrat Sekutu (ADF).
 
Otoritas sipil telah digantikan oleh perwira militer dan polisi.
 
“Dua serangan lainnya terjadi Sabtu malam di tempat lain di Ituri, menyebabkan total sembilan warga sipil tewas,” kata pemimpin masyarakat sipil Isaac Nyakuklinda kepada AFP. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan