Warga Tunisia rayakan keputusan Presiden Saeid. Foto: AFP.
Warga Tunisia rayakan keputusan Presiden Saeid. Foto: AFP.

Warga Tunisia Rayakan Keputusan Presiden Pecat PM dan Bekukan Parlemen

Marcheilla Ariesta • 26 Juli 2021 18:36
Tunis: Sejumlah warga Tunisia mendukung pembekuan parlemen dan pemecatan perdana menteri yang dilakukan Presiden Kais Saied. Kerumunan besar masyarakat berkumpul dan mendukung keputusan Saied di Tunis dan kota-kota lainnya.
 
"Kami telah dibebaskan dari mereka. Ini adalah momen paling bahagia sejak revolusi," tutur Lamia Meftahi, salah satu warga yang merayakan keputusan Saied, dilansir dari von.gov.ng, Senin, 26 Juli 2021.
 
Saied menegaskan bahwa pasukan keamanan akan merespons keras setiap tindakan anarkis yang dilakukan warga di tengah ketegangan saat ini. Langkahnya membekukan parlemen dan memecat PM Hichem Mechichi mendapat dukungan dari beragam elemen warga Tunisia, termasuk kelompok Islamis dan sayap kiri.

Kerumunan puluhan ribu warga memenuhi jalanan ibu kota dan kota-kota lainnya usai pengumuman Saied. Beberapa orang bahkan menyalakan kembang api untuk merayakan pengumuman tersebut.
 
Baca juga: Presiden Tunisia Pecat Perdana Menteri dan Bekukan Parlemen
 
Presiden dan parlemen Tunisia sama-sama terpilih dalam pemilihan umum yang terpisah pada 2019. PM Mechichi kini telah dipecat Saied setelah baru saja menjabat tahun lalu.
 
Saied terjerat dalam perselisihan politik dengan Mechichi sejak setahun terakhir, terlebih ketika Tunisia tengah bergulat menangani krisis ekonomi, fiskal, dan pandemi Covid-19.
 
Di bawah konstitusi, seorang presiden di Tunisia memiliki tanggung jawab langsung hanya untuk urusan luar negeri dan militer. Namun, saat pandemi berlangsung, ia mengatakan kepada militer untuk bertanggung jawab atas respons Covid-19, termasuk urusan vaksinasi.
 
Tingkat infeksi dan kematian akibat Covid-19 di Tunisia melonjak saat partai politik di negara itu 'bertengkar.' Hal tersebut semakin menambah kemarahaan publik.
 
Sementara itu, Mechichi berusaha untuk menegosiasikan pinjaman baru dengan Dana Moneter Internasional (IMF) yang dipandang penting untuk menghindari krisis fiskal yang mengancam. Pasalnya, Tunisia sedang berjuang membiayai defisit anggaran dan pembayaran utang yang akan datang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan