Mengutip dari Malay Mail, serangan Israel telah mengguncang pangkalan utama UNIFIL, yang mendorong Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan negara-negara Barat mengutuk serangan tersebut.
UNIFIL menyebut serangan Israel ini sebagai "perkembangan serius" dan mengatakan keamanan personel dan properti PBB harus dijamin.
Prancis memanggil duta besar Israel dan mengeluarkan pernyataan dengan Italia dan Spanyol yang menyebut serangan Israel terhadap UNIFIL "tidak dapat dibenarkan.”
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dirinya telah meminta Israel untuk tidak menyerang pasukan UNIFIL. Rusia "sangat marah" dan menuntut Israel menahan diri dari "tindakan permusuhan" terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB.
Serangan militer Israel di Gaza kemarin telah menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina, kata petugas medis. Pasukan Israel kemudian terus maju lebih dalam ke wilayah Jabalia, tempat badan-badan bantuan internasional mengatakan ribuan orang terjebak.
Penduduk di Jabalia, di utara daerah kantong dan kamp pengungsian bersejarah terbesarnya, mengatakan daerah itu digempur pasukan Israel dari udara dan darat.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan Hizbullah telah menembakkan hampir 320 proyektil dari Lebanon ke Israel pada Sabtu kemarin, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Mereka menyatakan wilayah di sekitar beberapa kota di Israel utara ditutup untuk umum.
Israel mengeluarkan perintah evakuasi kepada penduduk dari 23 desa di Lebanon selatan untuk pindah ke utara Sungai Awali, yang mengalir dari Lembah Bekaa barat ke Mediterania.
Baca juga: 9 Orang Tewas dalam Serangan Israel di 2 Desa Lebanon
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News