Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. (Alberto PIZZOLI / AFP)
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Israel Segera Akhiri Serangan Intensif di Gaza, Kekerasan Tepi Barat Meningkat

Willy Haryono • 16 Januari 2024 10:07
Tel Aviv: Israel mengatakan pada Senin kemarin bahwa fase "intensif" operasi militer terhadap kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza segera berakhir. Di waktu bersamaan, peningkatan kekerasan di Tepi Barat telah menyebabkan beberapa warga Palestina tewas.
 
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan dalam konferensi pers bahwa militer telah menyelesaikan "tahap manuver intensif di Jalur Gaza utara." Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa di Gaza selatan, "tahap intensif" diperkirakan segera berakhir.
 
Menurut Gallant, perang Israel melawan Hamas, yang dimulai setelah serangan kilat kelompok pejuang itu pada 7 Oktober tahun lalu, akan selesai ketika "tidak ada lagi ancaman militer dari Gaza."

"Dan ketika Hamas tidak mampu memerintah dan berfungsi sebagai kekuatan militer di Gaza," sambungnya, mengutip dari laman Xinhua, Selasa, 16 Januari 2024.
 
Setelah perang berakhir nanti, warga Palestina akan memerintah Gaza, kata Gallant. "Warga Palestina tinggal di Gaza, dan oleh karena itu rakyat Palestina akan memerintahnya di masa depan. Pemerintahan Gaza di masa depan harus berkembang dari Jalur Gaza," ucapnya.
 
Baca juga: AS: Ini Waktu yang Tepat bagi Israel Kurangi Serangan ke Gaza

Kelaparan Warga Gaza

Gallant mengatakan Gaza akan diperintah oleh pemerintahan masa depan yang akan menjadi "alternatif sipil yang peduli terhadap kesejahteraan penduduk Gaza" dan tidak bermusuhan dengan Israel. Ia bersikeras mengatakan bahwa pasukan Israel akan memiliki "kebebasan beroperasi" di Gaza demi melindungi warga Israel.
 
Sementara itu di Kota Gaza, setidaknya belasan orang tewas akibat tembakan tank, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Di atas Khan Younis, kota terbesar di Jalur Gaza selatan, asap hitam terlihat membubung tinggi, dan serangan juga dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Nuseirat.
 
Jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza sejak awal perang dengan Israel telah melebihi 24.100 orang, menurut data Kemenkes Gaza.
 
Daerah kantong tersebut juga mengalami kelaparan yang meluas, dengan rekaman video di media sosial menunjukkan ratusan warga Gaza bergegas menuju truk bantuan di Kota Gaza.
 
Israel telah melakukan pengepungan total terhadap Gaza dan menghambat distribusi bantuan yang berkontribusi pada memburuknya krisis kemanusiaan di sana, menurut Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina.

Kekerasan di Tepi Barat

Sementara itu di Tepi Barat, pasukan Israel menembak mati seorang wanita Palestina, 24 tahun, dan seorang pria, 22 tahun, di Dura di kawasan Hebron di tengah bentrokan bersenjata.
 
Orang ketiga, seorang pria berusia 37 tahun, ditembak mati di sebuah pos pemeriksaan militer di timur Tulkarem. Sejak 7 Oktober, lebih dari 300 warga Palestina telah terbunuh di Tepi Barat.
 
Di Ra'anana, sebuah kota di timur laut Tel Aviv Israel, serangan gabungan berupa tabrakan mobil dan penikaman yang dilakukan dua warga Palestina dari Hebron menewaskan seorang wanita tua dan melukai 17 lainnya, kata pihak berwenang Israel.
 
Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan menggambarkannya sebagai "respons wajar atas pembantaian pendudukan dan agresi berkelanjutan terhadap rakyat Palestina."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan