Insiden ini menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.
"Indonesia mengutuk serangan di Homs yang tewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan orang lainnya," kata Kementerian Luar Negeri RI, dikutip dari platform X, Selasa, 10 Oktober 2023.
"Duka cita yang dalam kepada para korban dan keluarga. Kepada korban luka semoga segera dipulihkan," lanjut Kemenlu RI.
Serangan itu terjadi beberapa menit setelah upacara, yang diadakan di Provinsi Homs, berakhir dan ketika orang-orang berkumpul untuk berfoto, menurut Syrian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
Kelompok tersebut mengatakan para korban termasuk lulusan baru dan 14 warga sipil, dan memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 100 orang. Dikatakan lebih dari 125 orang terluka.
Pemerintah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.
Video yang diambil dari kekacauan yang terjadi segera setelah serangan itu menunjukkan mayat-mayat dan orang-orang yang terluka berserakan di tanah, dengan seorang pria memegang kakinya dalam upaya untuk menghentikan pendarahannya.
Dalam beberapa bulan terakhir, konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di negara tersebut, yang stagnan di berbagai lini depan, telah meningkat, dengan pertempuran yang berkecamuk di wilayah barat laut dan timur laut.
Protes anti-pemerintah yang menyerukan penggulingan al-Assad terus berlanjut selama berminggu-minggu, mengingatkan kita pada pemberontakan Arab Spring di Suriah yang dimulai lebih dari 12 tahun lalu dan berubah menjadi perang yang rumit dan menghancurkan. Protes tersebut, yang menyerukan penyelesaian politik untuk mengakhiri perang, muncul dari kemarahan atas meningkatnya kesulitan ekonomi di tengah berakhirnya sejumlah subsidi pemerintah.
Baca juga: Serangan Drone saat Wisuda Militer Suriah Tewaskan 80 Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News