Israel melarang pekerja memasuki tanah penjajahan sejak 1948 tanpa adanya izin masuk.
Dikutip dari Anadolu Agency, Fouad berusaha mencapai tempat kerjanya setelah lebih dari 20 hari tidak lagi bekerja akibat pemberlakuan penguncian (lockdown) Israel.
Lockdown diterapkan dalam upaya meredam penyebaran virus korona (covid-19).
Baca: Remaja Palestina Tewas Ditembak Israel di Dekat Ramallah
Dokter di rumah sakit Rafedia di Nablus mengatakan bahwa Fouad dikonfirmasi meninggal akibat menghirup terlalu banyak gas air mata.
Ratusan warga Palestina di Nablus menghadiri pemakamannya dengan perasaan marah. Mereka menyebut tindakan pasukan Israel yang menggunakan gas air mata dalam menghalau warga Palestina di sekitar pagar pembatasan sebagai "kejahatan baru."
"Pesan kami kepada semua orang adalah, kami tidak mau dibunuh dan tetap diam. Pembunuhnya adalah para penjajah ini," kata seorang tokoh publik Palestina, Khader Adnan, saat prosesi pemakaman Fouad.
Fouad adalah ayah dari empat anak, yang usia tertuanya adalah 10 tahun.
Sejauh ini otoritas Israel belum berkomentar mengenai adanya kematian yang disebabkan penggunaan gas air mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id