Prajurit Kongo berhadapan dengan kelompok milisi yang melakukan kekerasan. Foto: AFP
Prajurit Kongo berhadapan dengan kelompok milisi yang melakukan kekerasan. Foto: AFP

23 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Milisi di Kongo

Fajar Nugraha • 01 April 2021 07:58
Beni: Kelompok milisi di Republik Demokratik Kongo (DRC) dicurigai membunuh 23 orang dalam sebuah serangan pada Selasa malam waktu setempat. Pelaku melakukan serangan ke warga sipil.
 
Gubernur Kivu Utara mengatakan para anggota milisi menyerang sebuah desa di wilayah Beni. Dia menyalahkan pemberontak Allied Democratic Forces (ADF) atas pembunuhan tersebut.
 
“Milisi menyerang Desa Beu Manyama-Moliso di wilayah Beni pada Selasa malam,” ujar Gubernur Provinsi Kivu Utara, Carly Nzanzu Kasivita mengatakan kepada kantor berita AFP.

“Tentara turun tangan menewaskan dua penyerang,” ucap Kasivita, dilansir pada Kamis 1 April 2021.
 
“Pencarian mayat terus berlanjut,” kata kantor gubernur di Twitter pada Rabu.
 
Presiden asosiasi kelompok akar rumput di Beni, Noella Katongerwaki Muliwavyo mengatakan ADF melakukan penggerebekan dan menewaskan lebih dari 20 orang.
 
Beu Manyama-Moliso adalah sebuah desa kecil yang terletak di hutan terpencil di wilayah Beni, dekat perbatasan dengan Provinsi Ituri.
 
ADF, yang dimulai pada 1990-an di Uganda barat dengan tujuan mendirikan negara Islam, adalah salah satu dari lebih dari 100 kelompok pemberontak yang melanda provinsi timur negara yang luas itu. Sekitar setahun yang lalu, tentara Kongo melancarkan kampanye besar-besaran melawan ADF.
 
ADF terkait dengan kelompok ISIL (ISIS), kata Amerika Serikat awal bulan ini. Namun, para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum menemukan bukti adanya hubungan langsung antara kedua kelompok tersebut.
 
Menurut Kivu Security Tracker, sebuah LSM yang memantau kekerasan di timur DRC yang bermasalah, kelompok itu telah menewaskan lebih dari 1.200 warga sipil di daerah Beni saja sejak 2017.
 
Pada 19 Maret, PBB mengatakan gelombang serangan ADF sejak awal tahun telah menewaskan hampir 200 orang dan memaksa 40.000 mengungsi dari rumah mereka. Sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan terpisah pada 23 Maret.
 
Tahun lalu, PBB mengatakan serangan kelompok itu bisa merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang. ADF menghasilkan uang melalui perdagangan kayu dan pejabat DRC mencurigai beberapa personel militer terlibat dalam serangan yang kejam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan