Media Barat itu mengatakan, Iran ‘bersiap untuk melakukan serangan langsung’ ke Israel. Hal ini dilakukan sebagai serangan balasan atas tewasnya komandan Garda Revolusi mereka.
Laporan tersebut mengutip seseorang yang diberi pengarahan oleh pimpinan rezim Iran. Sumber itu menyatakan, "belum ada keputusan akhir yang dibuat" karena rencana serangan sedang dibahas.
Serangan tersebut merupakan respons atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan beberapa anggota Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Teheran kemudian secara terbuka mengancam akan membalas serangan tersebut.
Sebelumnya, dalam laporan Bloomberg, yang mengutip laporan intelijen Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa AS dan sekutunya meramalkan bahwa serangan Iran terhadap Israel akan segera terjadi. Namun, sumber WSJ mengatakan bahwa serangan itu mungkin terjadi di dalam perbatasan Israel.
Awal pekan ini, IRGC menghubungi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dengan opsi untuk menyerang kepentingan Israel, Journal melaporkan, mengutip seorang penasihat pasukan paramiliter. Laporan tersebut juga mengatakan bahwa dalam beberapa jam terakhir, akun media sosial yang terkait dengan IRGC mengunggah video yang menunjukkan simulasi serangan rudal terhadap bandara Haifa Israel di utara negara itu, dan fasilitas nuklirnya di Dimona yang berada di selatan.
Dikutip oleh The Jerusalem Post, Jumat, 12 April 2024, laporan tersebut juga mencatat kekhawatiran Khamenei jika suatu serangan dapat menjadi bumerang, misalnya, dalam skenario di mana Israel akan mencegat proyektilnya dan kemudian membalas dengan serangan terhadap infrastruktur strategis Iran, dan seorang penasihat mengatakan bahwa “dia masih mempertimbangkan risiko politiknya.”
Skenario serangan Iran termasuk memanfaatkan proksinya di Irak dan Suriah, kata laporan itu, atau menyerang kedutaan besar negara tersebut di negara lain, terutama yang berlokasi di negara-negara Arab.
Israel respons serangan Iran
Namun, Israel menegaskan bahwa mereka akan menanggapi setiap serangan Iran, seperti yang dikatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat berkunjung ke Pangkalan Udara Tel Nof, “Siapapun yang merugikan kami, kami akan merugikan mereka.”
Juru Bicara IDF Daniel Hagari mengatakan, Israel dalam kondisi siaga dan kesiapsiagaan yang tinggi. Selain itu, Israel mengancam akan mengganggu infrastruktur siber Iran.
Pada hari yang sama, Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan kepada stafnya untuk tidak melakukan perjalanan ke luar wilayah Tel Aviv, Yerusalem, dan Beersheba di tengah ancaman Iran dan akan dilarang melakukan hal tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, dia telah memperingatkan Iran untuk tidak menyerang Israel dalam percakapan dengan Ketua Knesset Amir Ohana. Selain itu, menteri luar negeri Jerman dan Inggris, Annalena Baerbock dan David Cameron, meminta mitra mereka dari Iran untuk meminta Teheran agar tidak menyerang Israel, menurut sumber Journal dari pejabat Inggris dan Iran.
Beberapa hari sebelumnya, ilmuwan nuklir Iran Mahmoud Reza Aghamiri mengatakan bahwa pembuatan senjata nuklir tidaklah rumit untuk negara seperti Iran.
Baca juga: Netanyahu Siapkan Strategi Hadapi Ancaman Serangan dari Iran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News