Seorang perempuan Iran beraktivitas di ruang publik tanpa memakai hijab di Teheran, 10 April 2023. (ATTA KENARE / AFP)
Seorang perempuan Iran beraktivitas di ruang publik tanpa memakai hijab di Teheran, 10 April 2023. (ATTA KENARE / AFP)

Nekat! Puluhan Perempuan Iran Unggah Foto Tanpa Hijab, Hukuman Menanti

Willy Haryono • 12 April 2023 06:28
Teheran: Puluhan perempuan Iran nekat mengunggah foto mereka secara daring saat tidak memakai jilbab. Aksi ini dilakukan di saat Pemerintah Iran meningkatkan upayanya dalam menindak para pelanggar aturan berpakaian, termasuk seputar hijab.
 
Media sosial seperti Twitter dan Instagram – yang diakses warga Iran dengan menghindari blokade pemerintah – dalam beberapa hari terakhir ini telah dibanjiri foto perempuan muda yang berpose mengenakan pakaian pilihan mereka dalam cuaca musim semi yang hangat di Iran.
 
Beberapa dari perempuan itu hanya melepaskan hijab mereka, tetapi yang lain juga menghilangkan pakaian longgar yang disahkan undang-undang Iran tak lama setelah Revolusi Islam 1979 di negara itu. Beberapa bahkan memotret diri mereka mengenakan celana pendek dan rok di depan umum, berpotensi memicu penangkapan dan hukuman.

Mengutip dari laman Al Jazeera, Selasa, 11 April 2023, banyak foto diunggah secara anonim, tetapi beberapa perempuan telah menunjukkan wajah mereka saat berpose di jalan-jalan kota, di toko dan mal, di tempat kerja dan universitas, atau di depan cermin.
 
Sejumlah pria juga mengunggah foto diri sedang mengenakan celana pendek di depan umum – yang juga ilegal – sebagai bentuk solidaritas terhadap perempuan.
 
Semakin banyak perempuan di Iran meninggalkan hijab mereka sejak kasus Mahsa Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun yang meninggal usai ditahan "polisi moral" pada September tahun lalu. Kematian Amini memicu aksi protes berbulan-bulan di seantero Iran.
 
Otoritas Iran sejak sat itu menahan diri untuk tidak menindak keras masalah hijab, dengan van putih dan hijau dari polisi moral menghilang dari pandangan publik.
 
Namun, terlepas dari itu, eselon atas kekuasaan di Iran baru-baru ini menekankan bahwa hijab bukanlah sesuatu yang bisa dikompromikan.
 
Awal bulan ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Hosseini Khamenei – yang pidatonya menandakan kata terakhir tentang masalah apa pun di negara ini – mengatakan bahwa menentang undang-undang hijab merupakan tindakan "haram secara agama dan politik," yang hanya akan melayani musuh-musuh Iran.
 
Pejabat tinggi lainnya mengatakan hal serupa. Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, hijab adalah "masalah hukum" yang perlu dilaksanakan, dan kepala kehakiman Gholam-Hossein Mohseni Ejei mengatakan bahwa membuka hijab sama saja dengan "permusuhan" terhadap nilai-nilai negara.
 
Kementerian Dalam Negeri Iran juga menjanjikan tanggapan kuat bagi para pelanggar, dan telah mendukung orang-orang yang menentang perempuan yang tidak sepenuhnya mematuhi aturan berpakaian wajib.
 
Dua perempuan yang terkena "serangan yogurt" beberapa waktu lalu karena tidak memakai hijab dengan benar di sebuah toko di kota Masyhad, telah ditangkap bersama penyerang mereka bulan lalu, setelah klip kamera keamanan dari insiden tersebut menjadi viral.
 
Baca juga:  Makin Ketat! Iran Pasang Banyak Kamera CCTV untuk Tangkap Perempuan Tak Berhijab
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan