"Pemerintah Irak telah menginstruksikan dinas keamanan terkait untuk melakukan penyelidikan mendesak dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengungkap keadaan insiden itu dan mengidentifikasi pelakunya," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Kementerian luar negeri Swedia mengatakan kepada AFP bahwa staf kedutaannya di Baghdad "aman" setelah insiden itu.
Media Swedia melaporkan bahwa Salwan Momika, seorang pengungsi Irak di Swedia, telah menyelenggarakan aksi pembakaran Al-Qur’an di depan kedubes Irak di Swedia.
Salwan membakar beberapa halaman salinan Al-Qur’an di depan masjid terbesar di Stockholm pada 28 Juni saat Iduladha, hari raya yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Insiden itu mendorong para pendukung Moqtada Sadr, seorang pemimpin agama berpengaruh dan pembangkang politik di Irak, menyerbu kedutaan Swedia di Bagdad keesokan harinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News