Lu Ke, warga Tiongkok yang mengatur konten rasis di Malawi. Foto: BBC
Lu Ke, warga Tiongkok yang mengatur konten rasis di Malawi. Foto: BBC

Manfaatkan Bocah Bikin Konten Rasis, Warga Tiongkok Ditangkap

Medcom • 21 Juni 2022 13:05
Lilongwe: Seorang pria Tiongkok ditangkap atas dugaan rasisme dan eksploitasi anak setelah menjadi buronan polisi.
 
Lu Ke bermukim di Malawi ketika aksinya terungkap oleh BBC Africa Eye. Ia dilaporkan memanfaatkan anak-anak setempat untuk merekam video ucapan, beberapa di antaranya mengandung konten rasis.
 
Video-video ini bisa dibeli seharga USD70 (sekitar Rp1 juta) melalui media sosial dan platform internet Tiongkok.

Lu Ke membantah membuat video penghinaan. Ia berdalih merancang videonya untuk menyebarkan budaya Tiongkok ke masyarakat setempat.
 
Dalam salah satu video yang dilihat BBC, sejumlah anak disuruh berteriak dalam bahasa Tiongkok, “Saya adalah monster hitam, IQ saya rendah.” Anak-anak itu jelas tidak paham apa yang mereka katakan.
 
Saat direkam diam-diam oleh jurnalis yang menyamar sebagai calon pembeli, Lu Ke sempat mengaku kemudian menyangkal membuat video tersebut.
 
Polisi Malawi pekan lalu melakukan penyelidikan tapi belum berhasil menangkap Lu Ke lantaran tidak dapat ditemukan.
 
Juru bicara Departemen Imigrasi dan Layanan Kewarganegaraan Malawi, Pasqually Zulu membenarkan bahwa Lu Ke ditangkap di negara tetangga, Zambia, tepatnya di kota Chipata.
 
“Kedua negara sekarang sedang bekerja sama untuk mengirim warga negara Tiongkok tersebut ke Malawi agar pihak berwenang bisa melanjutkan penyelidikan,” ucap Zulu, seperti dikutip BBC, Selasa 21 Juni 2022.
 
Pekan lalu, Direktur Jenderal Urusan Afrika di Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wu Peng mengatakan dirinya sudah membahas masalah ini dengan Menteri Luar Negeri Malawi.
 
Ia menyebut bahwa negaranya menentang diskriminasi.
 
"Tiongkok telah menindak aksi online yang melanggar hukum itu dalam beberapa tahun terakhir," katanya melalui Twitter.
 
"Kami akan terus menindak video diskriminasi rasial semacam itu di masa depan,” pungkas Wu Peng. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan