Riyadh melakukan intervensi dalam perang saudara Yaman pada 2015 untuk mendukung pemerintah melawan pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, termasuk ibu kota Sanaa.
"Kami telah menghancurkan sistem komunikasi yang digunakan untuk mengoperasikan stasiun kontrol pesawat tak berawak," kata koalisi tersebut seperti dikutip oleh kantor berita resmi Saudi SPA, Senin, 14 Februari 2022.
"Houthi menggunakan Kementerian Telekomunikasi dan Teknologi Informasi di Sanaa untuk operasi permusuhan," tambah mereka.
Koresponden AFP di Sanaa membenarkan serangan udara koalisi Liga Arab tersebut. Ia mengatakan, serangan udara koalisi telah menargetkan beberapa wilayah ibu kota di sekitar kementerian.
Baca juga: Koalisi Arab Saudi Gempur Yaman Usai Houthi Serang Bandara Abha
Jumlah korban belum diketahui.
Ini adalah pertama kalinya koalisi menargetkan kementerian sipil, setelah sejauh ini hanya menyerang kementerian pertahanan.
Koalisi mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak dekat bandara Saudi pada Kamis pekan lalu. Akibat serangan itu, 12 terluka oleh puing-puing yang jatuh setelah militer Saudi meledakkan proyektil "bersarat bom".
Koalisi telah memperingatkan akan menyerang posisi dari mana Houthi meluncurkan drone di Sanaa. Mereka meminta warga sipil untuk meninggalkan daerah sipil yang digunakan untuk tujuan militer.
"Houthi menggunakan kementerian negara untuk melancarkan operasi permusuhan," lanjut koalisi tersebut.
Pemberontak Houthi sering meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke sasaran di kerajaan termasuk bandara dan instalasi minyak. Konflik tersebut telah mengalami eskalasi dalam beberapa bulan terakhir karena koalisi telah meningkatkan serangan anti-Houthi.
Sementara itu, pemberontak juga meningkatkan serangan terhadap Arab Saudi dan sesama anggota koalisi, Uni Emirat Arab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News