Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur. Foto: Dok.KBRI Addis Ababa
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur. Foto: Dok.KBRI Addis Ababa

Santan Kelapa Berpeluang Jadi Produk Potensial Indonesia ke Ethiopia

M Sholahadhin Azhar • 02 September 2021 08:57
Addis Ababa: Indonesia dan Ethiopia memiliki banyak sekali kesamaan, terutama dalam hal produk-produk pertanian. Indonesia memproduksi kopi dan diekspor.
 
Tidak hanya itu Ethiopia juga memproduksi kopi dan diekspor. Indonesia memproduksi bunga, Ethiopia juga memproduksi bunga dan mengekspornya ke Eropa dalam jumlah besar.
 
“Namun, saya tidak bisa membeli santan kelapa Ethiopia karena kelapa tidak tumbuh di Ethiopia. Santan kelapa di Ethiopia dalam bentuk kalengan diimpor dari negara-negara tetangga kita, Filipina dan Thailand,” kata Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, dalam keterangan KBRI Addis Ababa yang diterima Medcom.id, Kamis 2 September 2021.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Saya berharap, suatu ketika nanti, santan kelapa asal Indonesia bisa juga saya temukan di Ethiopia,” ujar Dubes Al Busyra Basnur.
 
Hal itu dikatakan Dubes Al Busyra saat berbicara di forum bisnis Prospek Perdagangan Ekspor produk UMKM Dimasa Pandemi yang diselenggarakan Sekretariat Nasional Jokowi, Rabu malam 1 September 2021. Forum itu dihadiri sekitar seratus peserta, terutama pengusaha UMKM dari berbagai daerah di Indonesia.
 
Hadir juga sebagai pembicara pada forum itu Khairul Mahalli, Ketua DPP Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), dan Saskia Ubaidi, Kabid Kerjasama DPN Seknas Jokowi, Aktivis Perempuan & Pegiat Eksport Komoditi Teh.
 
Produk unggulan Indonesia yang diekspor ke Ethiopia selama ini antara lain minyak kelapa sawit, sabun, kertas, buku tulis, alat listrik, benang sintetis, produk farmasi dan bahan kimia. Sementara produk ekspor Ethiopia ke Indonesia antara lain kopi, kacang-kacangan, kapas, bunga, kulit binatang, dan jintan hitam.
 
Forum bisnis tersebut bertujuan untuk mendorong ekspor produk-produk UKM Indonesia ke luar negeri, khususnya Ethiopia.
 
“Ethiopia memiliki potensi pasar yang besar bagi produk-produk Indonesia, karena jumlah penduduknya 115 juta jiwa, nomor dua terbesar di benua Afrika setelah Nigeria. Namun, tantangan utama yang dihadapi ekonomi Ethiopia sekarang ini adalah  kelangkaan mata uang asing,” pungkas Dubes Al Busyra.
 
(ADN)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif