Dalam pertemuan keduanya, ada tiga hal penting yang disampaikan Indonesia dalam kerja sama energi dengan Arab Saudi. Salah satunya mengenai penurunan harga minyak dunia dan rencana pertemuan OPEC+.
Pertemuan tersebut melibatkan negara-negara produsen minyak lainnya. Tujuannya untuk menyepakati harga minyak agar tercapai stabilitas pasar minyak dunia yang memenuhi kepentingan semua produsen minyak.
"Indonesia pada dasarnya dapat memahami dan mendukung inisiatif Arab Saudi terkait rencana pertemuan OPEC+ mendatang, sebagai bagian dari upaya untuk mencapai kesepakatan atas harga minyak dunia yang stabil dan dapat diterima semua pihak," kata Dubes Agus, dalam pernyataan KBRI Riyadh yang diterima Medcom.id, Senin 6 April 2020.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia mengusulkan dapat menjajaki pembelian minyak mentah dari Arab Saudi melalui mekanisme imbal dagang dengan komoditas ekspor utama RI seperti minyak kelapa sawit. Ini bertujuan untuk mengurangi defisit dagang RI yang sangat besar akibat impor gas dari Arab Saudi.
"Indonesia juga mengharapkan kiranya kerja sama bilateral bidang energi antara kedua negara dapat terus ditingkatkan antara lain dengan merampungkan masalah joint venture RDMP Cilacap, antara Pertamina dan Aramco," imbuhnya.
Selain itu, Indonesia berharap implementasi rencana investasi Negeri Petro Dolar untuk mendirikan pabrik kimia dapat terlaksana.
Pangeran Abdulaziz merupakan kakak dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Di pertemuan tersebut, dia mengapresiasi hubungan Indonesia dan Arab Saudi yang sangat dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id