Mengutip dari Al Jazeera, Selasa, 26 November 2024, banjir akibat hujan sepanjang malam telah merendam sejumlah tenda di Gaza, dan di beberapa tempat, menghanyutkan tempat perlindungan dari plastik dan kain yang digunakan para pengungsi Palestina.
Banyak dari pengungsi ini sudah beberapa kali terusir selama perang antara Israel dan Hamas. Beberapa orang meletakkan ember di lantai untuk melindungi tikar dari kebocoran dan menggali parit untuk mengalirkan air dari tenda mereka.
“Kami meninggalkan wilayah utara dan selamat dari pengeboman. Kami pergi setelah pengepungan. Tetapi sekarang hujan dan dingin membunuh kami. Saya sudah sakit selama tiga hari,” kata Ahmad, seorang pengungsi dari Jabalia, Gaza utara, kepada Al Jazeera di kamp pengungsian di Stadion Yarmouk, Kota Gaza.
“Kami terdampak hujan. Anak-anak kami basah kuyup. Pakaian kami basah, dan kami tidak memiliki apa pun untuk melindungi diri selain tenda,” ujar Um Mohammad Marouf, seorang pengungsi dari Beit Lahiya.
Kerusakan Tenda
Banyak tenda yang digunakan pada tahap awal perang Israel di Gaza kini telah rusak dan tidak lagi memberikan perlindungan. Harga tenda baru dan terpal plastik juga melonjak tinggi, melebihi kemampuan keluarga pengungsi.Senin kemarin, Kantor Media Pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa sekitar 10.000 tenda telah hanyut atau rusak akibat badai, dan mereka meminta bantuan internasional untuk menyediakan tenda bagi keluarga pengungsi agar dapat melindungi diri dari hujan dan dingin.
“Menurut tim penilai lapangan pemerintah, 81 persen tenda pengungsi di Gaza sudah tidak dapat digunakan lagi. Dari 135.000 tenda, 110.000 tenda sudah sangat rusak dan membutuhkan penggantian segera,” demikian pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza.
Area Terdampak Banjir
Melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan bahwa banyak lokasi tenda berada dekat pantai dan tidak dirancang untuk menahan “kondisi mengerikan” seperti ini, terutama dengan cuaca dingin yang semakin mendekat.“Pasang air laut yang meningkat telah merusak banyak tenda, membuat warga kehilangan harapan dan tidak memiliki pakaian kering untuk melindungi diri,” katanya.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah memperingatkan bahwa setengah juta orang di seluruh Gaza berada dalam bahaya di daerah-daerah yang terdampak banjir.
“Situasi ini hanya akan semakin buruk dengan setiap tetes hujan, setiap bom, setiap serangan,” kata badan tersebut di media sosial X. (Antariska)
Baca juga: Kota dan Kamp Jabalia Dibombardir Israel, 30 Orang Tewas 14 Hilang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News