Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan, “Qatar berharap perundingan tersebut akan mencapai puncaknya pada pencapaian kesepakatan untuk gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza dan pertukaran tahanan dan tahanan, serta aliran bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan ke seluruh wilayah di Jalur Gaza.”
Sebelumnya, Kelompok pejuang Palestina, Hamas mengatakan pihaknya telah menyetujui proposal gencatan senjata dalam perang tujuh bulan di Gaza yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir. Meskipun Israel mengatakan proposal tersebut tidak memenuhi tuntutannya.
“Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik gerakan Hamas, melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan dengan Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel, dan memberi tahu mereka tentang persetujuan Hamas atas proposal mengenai perjanjian gencatan senjata,” kata kelompok Hamas dalam sebuah pernyataan.
Namun, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan yang diusulkan tidak memenuhi tuntutan Israel dan pihaknya akan mengirim delegasi untuk bertemu dengan para perunding.
“Meskipun proposal Hamas jauh dari persyaratan yang diperlukan Israel, Israel akan mengirimkan delegasi kerja ke mediator untuk memanfaatkan kemungkinan mencapai kesepakatan di bawah kondisi yang dapat diterima oleh Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah postingan di X.
Di saat Hamas setuju proposal gencatan senjata, para pemimpin Israel telah menyetujui operasi militer ke kota Rafah di Jalur Gaza, dan pasukan Israel kini menyerang sasaran di daerah tersebut.
Sementara di Yerusalem, ratusan pengunjuk rasa menyerukan kesepakatan penyanderaan. Mereka berbaris menuju rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sambil memegang spanduk bertuliskan “darah ada di tangan Anda.”
Para pejabat Israel sedang mempelajari usulan tersebut pada Senin malam dan belum memberikan komentar.
“Kami memeriksa setiap jawaban dan balasan dengan sangat serius,” kata Hagari.
“Pada saat yang sama, kami melanjutkan operasi kami di Jalur Gaza dan akan terus melakukannya,” tegas Hagari.
Hagari mengatakan bahwa Israel akan membuka kembali jalur utama bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Gaza sesegera mungkin, tanpa menyebutkan secara pasti kapan waktunya.
Israel menutup penyeberangan Kerem Shalom pada Minggu setelah serangan mortir Hamas di daerah itu menewaskan empat tentara Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News