Truk bantuan kemanusiaan berada di titik Rafah dari Mesir menuju Jalur Gaza. (AFP)
Truk bantuan kemanusiaan berada di titik Rafah dari Mesir menuju Jalur Gaza. (AFP)

Israel Sepakat Kirim Delegasi ke Qatar untuk Lanjutkan Dialog Gencatan Senjata

Willy Haryono • 25 Februari 2024 19:03
Tel Aviv: Kabinet perang Israel telah menyetujui kelanjutan dialog Gaza dan mengirim delegasi ke Qatar untuk membahas proposal gencatan senjata di tengah dalam perang melawan kelompok pejuang Palestina Hamas. Dialog di Qatar juga akan membahas mengenai pemulangan sandera yang ditahan Hamas di Gaza.
 
Delegasi Israel ini sebelumnya telah bertemu dengan mediator dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir di Paris, Prancis.
 
Seorang pejabat senior Mesir yang terlibat dalam mediasi antara Israel dan Hamas bersama Qatar mengungkapkan bahwa rancangan kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sekitar 40 sandera perempuan dan lebih tua yang ditahan di Gaza. Mereka nantinya akan ditukar dengan sekitar 300 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel, dengan prioritas adalah perempuan, anak di bawah umur, dan orang tua.

Berbicara secara anonim untuk membahas negosiasi yang sedang berlangsung, pejabat Mesir tersebut menguraikan usulan penghentian pertempuran di Gaza selama enam minggu. Selama periode ini, diperkirakan ratusan truk bantuan akan diizinkan memasuki Gaza setiap hari, termasuk ke wilayah utara yang terkepung.
 
Mengutip dari laman Euronews, Minggu, 25 Februari 2024, Israel dan Hamas telah sepakat untuk melanjutkan perundingan selama jeda ini, dengan tujuan memfasilitasi pembebasan sandera tambahan dan pada akhirnya mencapai gencatan senjata permanen.
 
Namun, terlepas dari upaya diplomatik ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana menyetujui rencana operasi darat di kota Rafah "dalam beberapa hari mendatang," termasuk rincian mengenai evakuasi warga sipil.
 
Daerah lain di Jalur Gaza akan "dikunjungi kembali" oleh tentara Israel yang akan melakukan pencarian ekstensif terhadap para sandera dan pemimpin Hamas, kata Kepala Staf Umum Israel Herzi Halevi pada hari Sabtu.
 
Namun, para perunding dihadapkan pada tenggat waktu tidak resmi yang akan dimulai sekitar tanggal 10 Maret, awal dari bulan suci Ramadan.
 
Di tengah perundingan diplomatik, ketegangan terjadi di Israel ketika polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstran di Tel Aviv. Protes tersebut ditujukan terhadap PM Netanyahu, dengan pengunjuk rasa mendesak agar pemerintah segera membebaskan sandera di Gaza.
 
Baca juga: PM Israel Minta Persetujuan Kabinet untuk Operasi Darat di Rafah
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan