Haniyeh yang berbasis di Qatar dilaporkan akan memimpin delegasi tingkat tinggi Hamas ke Mesir. "Mereka akan mengadakan pembicaraan dengan Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel dan lainnya," kata sebuah sumber, dilansir dari AFP.
"Diskusi tersebut akan membahas menghentikan agresi dan perang untuk mempersiapkan kesepakatan bagi pembebasan tahanan (dan) akhir dari pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza," sambung sumber tersebut.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata selama seminggu bulan lalu yang dibantu Qatar untuk bernegosiasi, didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat, 80 sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Menurut sumber Hamas, pembicaraan di Mesir akan fokus pada “pengiriman bantuan kemanusiaan, penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi ke kota dan desa mereka di utara”.
Kunjungan Haniyeh akan menjadi kunjungannya yang kedua ke Mesir sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober, setelah lawatan sebelumnya pada awal November.
Situs berita AS Axios melaporkan, David Barnea, kepala badan intelijen Israel Mossad, bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan direktur CIA Bill Burns di Eropa untuk membahas potensi kesepakatan baru untuk membebaskan sandera.
Kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia “baru saja mengirim pimpinan Mossad ke Eropa dua kali untuk mempromosikan proses pembebasan sandera kami”.
“Saya tidak akan menyia-nyiakan upaya mengenai masalah ini, dan tugas kita adalah mengembalikan mereka semua,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Perang paling mematikan yang pernah terjadi di wilayah sempit ini dimulai setelah Hamas menyerbu perbatasan pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel, sebagian besar warga sipil. Sebanyak 240 orang disandera dan 129 orang masih ditawan, menurut angka terbaru Israel.
Dalam pengeboman balasan Israel dan serangan darat terhadap Hamas, setidaknya 19.667 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, menurut kementerian kesehatan di wilayah Palestina.
Baca juga: Giliran Kelompok Brigade al-Quds Rilis Video 2 Pria Israel yang Disandera
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News