Rekaman insiden bakar diri itu muncul di media sosial pada hari Jumat, dengan warganet mengeklaim bahwa kejadian itu terjadi di depan Istana Kerajaan Yordania.
Mereka yang membagikan video itu termasuk Dr. Sam Youssef, penulis dan editor yang tinggal di Amerika Serikat (AS), yang mengatakan bahwa pemuda itu "memprotes negaranya dan sikap Raja Abdullah II tentang normalisasi dengan Israel."
Warganet lain yang mengomentari insiden itu mengatakan bahwa kejadian tersebut "mengingatkan kita pada 2010, ketika penjual buah bernama Mohammed Bouazizi membakar dirinya sendiri untuk memprotes pelecehan polisi dan pengangguran di Tunisia." Tindakan bakar diri Bouazizi memicu demonstrasi besar-besaran Arab Spring.
Dalam video terbaru, terlihat juga petugas keamanan Yordania yang terlihat menembaki sosok terbakar.
"Ia dibawa ke rumah sakit, dan di sana ia dinyatakan meninggal dunia," lapor Middle East Monitor dan dikutip Press TV, Sabtu, 8 Juni 2024.
Yordania menandatangani perjanjian damai dengan rezim Israel di tahun 1994.
Kesepakatan itu tidak mudah diterima masyarakat Yordania, yang telah berulang kali berunjuk rasa di depan kedutaan besar Israel di ibu kota Amman. Mereka menyerukan pemerintah untuk membatalkan kesepakatan normalisasi dengan Israel.
Demonstrasi telah meningkat sejak Oktober tahun lalu, ketika rezim Israel melancarkan perang terhadap kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 36.654 orang, di mana sebagian besarnya adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Protes Perang, Seorang Pria Bakar Diri di Depan Kedubes Israel di AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
