Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengatakan bahwa laporan AS tersebut meliputi informasi serta kesimpulan yang tidak akurat.
Laporan intelijen terbaru AS mengenai kasus pembunuhan Khashoggi menyudutkan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Dalam laporan disebutkan bahwa MBS "menyetujui" berjalannya sebuah operasi di Istanbul, Turki, dalam "menangkap atau membunuh" Khashoggi pada 2018.
"Pihak kementerian menekankan kembali apa yang sudah disampaikan otoritas terkait di Kerajaan, bahwa (pembunuhan Khashoggi) ini adalah kejahatan dan pelanggaran nilai-nilai Kerajaan. Kejahatan ini dilakukan sekelompok individu yang telah melanggar semua regulasi," ujar pernyataan Kemenlu Arab Saudi, dilansir dari laman Yeni Safak pada Sabtu, 27 Februari 2021.
Kemenlu Arab Saudi menambahkan bahwa otoritas Kerajaan telah mengambil semua langkah yang memungkinkan dalam kerangka hukum untuk memastikan keadilan dijatuhkan kepada individu-individu terkait.
Saudi mengatakan semua individu terkait pembunuhan Khashoggi telah didakwa dan dijatuhi vonis hukuman oleh pengadilan Kerajaan. Vonis tersebut diklaim Saudi telah disambut baik keluarga Khashoggi.
"Merupakan hal yang disayangkan bahwa laporan (AS) dikeluarkan saat Kerajaan dengan tegas mengecam kejahatan ini. Kepemimpinan Kerajaan juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan tragedi semacam itu tak pernah terjadi lagi," sebut Kemenlu Arab Saudi.
"Kami menolak segala bentuk langkah yang bertentangan dengan kepemimpinan, kedaulatan, dan juga independensi sistem peradilan Kerajaan," lanjutnya.
Sementara itu, Menlu AS Antony Blinken telah mengenalkan "Larangan Khashoggi," sebuah larangan visa untuk menghukum individu yang membungkam suara-suara kritik.
Blinken mengatakan sekelompok orang sudah masuk dalam "Larangan Khashoggi," termasuk 76 individu asal Arab Saudi. AS meyakini 76 individu tersebut merupakan ancaman bagi kritikus di seluruh dunia.
Baca: AS Kenalkan 'Larangan Khashoggi' untuk Hukum Para Pembungkam Kritik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News