Tembakan dan ledakan masih terdengar lebih dari 12 jam setelah militan menyerbu hotel di dekat istana presiden dengan hujan peluru.
Mohamed Dahir, seorang pejabat dari badan keamanan nasional, mengatakan kepada AFP bahwa orang-orang bersenjata itu bersembunyi di sebuah ruangan di Villa Rose yang dikepung oleh pasukan pemerintah.
"Sejauh ini kami telah mengonfirmasi kematian empat orang," katanya, seraya menambahkan bahwa yang lainnya telah diselamatkan dari lokasi yang terkepung.
"Segera situasinya akan kembali normal," sambung dia. Ia menambahkan, ada pejabat pemerintah di antara korban luka.
Villa Rose sering dikunjungi oleh anggota parlemen dan terletak di bagian tengah ibu kota yang aman, hanya beberapa blok dari kantor Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud.
Al-Shabaab, kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda yang berusaha menggulingkan pemerintah pusat Somalia selama 15 tahun, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Polisi mengatakan orang-orang bersenjata itu bergegas masuk ke hotel di distrik Bondhere sekitar pukul 20:00 waktu setempat, pada MInggu kemarin. Operasi sedang dilakukan untuk 'menghilangkan' mereka.
Lebih dari 12 jam kemudian, saksi di dekat tempat kejadian menjelaskan masih mendengar ledakan keras dan tembakan.
"Saya melihat beberapa kendaraan militer dengan pasukan khusus menuju hotel, dan beberapa menit kemudian, terjadi tembakan dan ledakan hebat," kata saksi lokal Mahad Yare.
Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS), pasukan militer berkekuatan 20.000 orang yang ditarik dari seluruh benua, memuji tanggapan keamanan yang "cepat" terhadap serangan itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News