"Waktu dan tempat yang pasti bagi pertemuan antara Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan mitranya dari Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud masih belum ditetapkan," kata kantor berita pemerintah Iran IRNA.
Dikutip dari VOA, Selasa, 4 April 2023, Teheran dan Riyadh memutuskan hubungan diplomatik pada Januari 2016 setelah serangan para pendukung pemerintah Iran terhadap kantor-kantor diplomatik Saudi di Teheran dan Mashhad.
Pada 19 Maret, kedua negara sepakat untuk memulai kembali hubungan dalam perjanjian yang diperantarai oleh Tiongkok.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyambut baik perkembangan tersebut.
"Dari perspektif kami, apa pun yang dapat membantu mengurangi ketegangan, menghindari konflik, dan mengekang tindakan yang berbahaya dan mendestabilisasi oleh Iran merupakan hal baik," katanya.
Sementara itu, Riyadh mengatakan, meskipun telah terlibat dalam putaran pembicaraan bilateral sebelumnya dengan Teheran, proses rekonsiliasi dimulai dengan tawaran Presiden Xi Jinping tahun lalu untuk berfungsi sebagai "jembatan" antara dua kelas berat Timur Tengah.
Peran Xi dalam pemulihan hubungan mengangkat alis mengingat kemitraan Arab Saudi yang secara tradisional dekat dengan Washington, meskipun hubungan itu telah tegang baru-baru ini karena perselisihan tentang hak asasi manusia dan produksi minyak.
Xi sempat melakukan panggilan telepon dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, putra Raja Salman dan penguasa de facto negara Teluk, memuji apa yang disebutnya meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Dalam komentar pertamanya tentang kesepakatan Saudi-Iran tercapai, Xi mengatakan dialog yang dipromosikan oleh Tiongkok akan "memainkan peran utama dalam memperkuat persatuan dan kerja sama regional".
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News