Setelah kasus Mahsa Amini, perempuan Iran-Kurdi yang tewas dalam tahanan polisi moral Iran pada September 2022, semakin banyak wanita yang menentang pemerintah dengan membuang hijab mereka setelah aksi protes berskala nasional.
Amini ditangkap polisi moral Iran karena dianggap melanggar aturan memakai hijab di ruang publik. Kematiannya memicu kemarahan sebagian warga Iran dan juga sejumlah negara di dunia.
Otoritas kehakiman di sebuah kota dekat timur laut Masyhad mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pria yang terlihat menuangkan yogurt ke atas kepala dua perempuan, yaitu seorang ibu dan anak perempuannya.
Dilansir dari laman Amu.tv, Minggu, 2 April 2023, kedua perempuan itu juga menjadi subjek surat perintah penangkapan karena melanggar aturan berpakaian di Iran, lapor media pemerintah.
"Kalau ada yang bilang tidak percaya lagi (dengan hijab), sebaiknya menggunakan persuasi. Tapi hal terpenting adalah, ada kewajiban dalam hal ini. Hijab saat ini adalah urusan hukum," tegas Raisi dalam pidato di televisi negara.
Pihak berwenang Iran mengatakan bahwa pemilik toko susu, yang sempat menghadapi pria pelempar yoghurt, telah mendapat peringatan.
Kepala Kehakiman Iran Gholamhossein Mohseni Ejei sebelumnya mengancam akan mengadili "tanpa belas kasihan" perempuan yang hadir di ruang publik tanpa memakai hijab.
"Membuka hijab sama saja dengan permusuhan terhadap nilai-nilai (kita)," kata Ejei, seperti dikutip beberapa situs berita.
Baca juga: Unggah Video Joget, Sekelompok Remaja Perempuan Iran Ditangkap
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
