Dalam pidatonya, Zelenskyy menuntut kejelasan mengenai prospek keanggotaan NATO untuk Ukraina. Di satu sisi, Barat selalu mengeklaim bahwa Ukraina berhak menjadi anggota NATO. Di sisi lain, mereka tidak pernah menjelaskan secara gamblang kapan Ukraina bisa bergabung dengan NATO.
Sejak Revolusi Oranye pada 2014, Ukraina memang berambisi menjadi anggota NATO. Seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan Rusia, semakin banyak warga Ukraina yang mendukung aspirasi tersebut.
Berdasarkan survei yang dilakukan Rating Group bulan ini, sebanyak 62 persen responden menyokong Ukraina bergabung dengan NATO. Pada 2014, jumlah warga yang setuju keanggotaan NATO untuk Ukraina hanya sekitar 30 persen.
Masalahnya, perluasan NATO harus disetujui oleh semua negara anggota.
Dalam kunjungannya ke Rusia baru-baru ini, Kanselir Jerman Olaf Scholz berkata bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina belum menjadi agenda pakta pertahanan tersebut. Meskipun demikian, Barat terus saja mengumbar janji kepada Ukraina.
"Kami diberi tahu jika pintunya terbuka. Tetapi untuk saat ini, orang luar tidak diperbolehkan masuk. Jika ada anggota aliansi yang tidak menginginkan kami atau semua anggota aliansi ternyata tidak menginginkan kami, tolong beri tahu kami secara jujur," ucap Zelenskyy.
"Kebijakan pintu terbuka menurut kami bagus, tetapi kami lebih membutuhkan jawaban terbuka untuk pertanyaan yang belum terjawab selama bertahun-tahun. Bukankah kami berhak untuk mengetahui yang sebenarnya?" lanjutnya.
Bisa jadi pernyataan Zelenskyy tersebut adalah wujud dari rasa frustasinya terhadap Barat. Sebelumnya, dia kerap mengeluhkan respons Barat terhadap ancaman invasi Rusia.
Zelenskyy sempat mengkritik tindakan pemimpin-pemimpin Barat yang terus-menerus mengatakan bahwa invasi Rusia bisa terjadi kapan saja. Menurutnya, hal itu justru merugikan Ukraina. Strategi tersebut dikhawatirkan malah menimbulkan kepanikan dan melumpuhkan ekonomi Ukraina.
Zelenskyy juga merasa Barat bisa melakukan lebih banyak untuk menangkal Rusia. Dia meminta Rusia dihujani sanksi tanpa harus menunggu sampai invasi benar-benar terjadi. Dia berargumen sanksi tidak banyak berarti jika Ukraina sudah diinvasi.
Namun, mungkin juga pernyataan Zelenskyy itu disiapkan secara matang. Jika Barat setuju untuk memberikan kepastian mengenai keanggotaan NATO kepada Ukraina, Zelenskyy berhasil merangkul Barat untuk bersama-sama menghadapi Rusia. Jika Barat tetap saja enggan memberikan jawaban, Zelenskyy bisa menggunakannya sebagai alasan untuk berkompromi dengan Rusia.
Sulit untuk ditebak bagaimana permainan berbahaya antara Rusia, Barat dan Ukraina akan berakhir. Sulit pula untuk memastikan prospek keanggotaan NATO untuk Ukraina di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News