Ratusan juta warga Tiongkok dapat dengan bahagia berkumpul kembali dengan keluarga mereka. Sambil menyambut datangnya tahun baru bersama-sama, warga merayakan Tahun Baru Kelinci yang berarti keharmonisan dan umur panjang, dengan caranya masing-masing.
Tahun Baru Imlek ini memiliki banyak momen yang tak terlupakan bagi sebagian besar warga Tiongkok, ini adalah pertama kalinya dalam tiga tahun tidak ada tes PCR wajib maupun batasan untuk saling berkunjung dan berkumpul dengan sanak saudara.
Perayaan Festival Musim Semi berlangsung secara luring dan telah lama ditunggu-tunggu.Usaha makanan yang ramai, bisnis, pameran kuil, pameran bunga dibuka kembali, semuanya menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Di Beijing, kunjungan kuil tradisional yang telah ditangguhkan selama tiga tahun karena pencegahan dan pengendalian pandemi, telah diselenggarakan kembali.
Banyak warga Beijing pergi ke kuil untuk membunyikan lonceng di pagi hari pertama Tahun Baru Imlek, berdoa untuk keselamatan dan kesehatan keluarga mereka di tahun mendatang. Tak hanya itu, kegiatan yang berhubungan dengan es dan salju juga berlanjut. Tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini paling populer dan menjadi pilihan wajib untuk reuni keluarga selama Tahun Baru Imlek di Beijing.
Di Guangzhou, kota Yangzhou, Pameran Bunga Festival Musim Semi tahunan sekali lagi mengantarkan kemakmuran dan kemeriahan sama seperti sebelum pandemi.Selain bunga tahunan tradisional yang dikenal oleh warga, pameran bunga yang diselenggarakan di Taman Budaya Guangzhou ini juga memiliki banyak jenis bunga baru yang akan dipamerkan selama Imlek berlangsung. Lebih dari 30.000 pot berbagai jenis bunga dipamerkan.
Menurut penanggung jawab pameran, variasi dan jumlah bunga yang dipamerkan adalah yang paling banyak dalam beberapa tahun terakhir, menonjolkan karakteristik kota bunga dan pemandangan musim semi.
Di sisi lain, pariwisata selama liburan Imlek menghadirkan pemandangan populer "orang-orang yang mengikuti kerumunan". Tiket ke tempat-tempat wisata yang indah terjual habis, dan bahkan diambil tindakan pembatasan pengunjung.
Menurut data dari Platform Perjalanan, tiga hari sebelum liburan Imlek tahun ini, jumlah pemesanan hotel di seluruh Tiongkok meningkat 56% (yoy), pemesanan tiket untuk tempat wisata meningkat 79% (yoy), pemesanan tiket pesawat domestik meningkat sebesar 30% (yoy), dan tiket pesawat tujuan internasional meningkat sebesar 218% (yoy).
Dalam tiga tahun terakhir perayaan Imlek, warga Tiongkok selalu berada dalam kungkungan protokol kesehatan yang sangat ketat demi merealisasikan "nol kasus covid-19".
Pada Desember 2022, setelah mendapat protes keras dari warganya, akhirnya Tiongkok melakukan pelonggaran terhadap protokol kesehatan,melainkan juga telah menjadi penanda dimulainya kehidupan baru,yang lebih manusiawi meskipun pandemi tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Masyarakat bebas berkeliaran tanpa ada lagi kewajiban melakukan tes PCR harian, karantina, dan menggunakan aplikasi kartu kesehatan digital (health kit), atau aturan ketat lainnya. Semua ini dianggap memberi batas bagi ruang gerak warga.
Chun Yun, istilah untuk periode mudik Tahun Baru Imlek, dimulai pada awal Januari ini.Warga Tiongkok pulang ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan Imlek yang jatuh pada 22 Januari.Pada 6 Januari lalu, Kementerian Transportasi Tiongkok memperkirakan ada lebih dari 2 miliar orang yang akan melakukan mudik Imlek dalam 40 hari ke depan.
Panjangnya masa liburan Tahun Baru Imlek tersebut bakal menjadi momentum bagi Tiongkok untuk memulihkan perekonomian nasionalnya yang terpuruk dalam satu tahun terakhir. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi nasional Negeri Tirai Bambu pada 2022 hanya 3 persen,tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi terendah dalam 50 tahun terakhir.
Namun, terdapat kekhawatiran bila setelah libur Imlek, kasus covid-19 Tiongkok akan meledak.Setelah melakukan pelonggaran, banyak rumah sakit kewalahan menangani gelombang kedatangan pasien, terutama di kalangan orang lanjut usia, bahkan hampir 60.000 pasien covid-19 telah meninggal di rumah sakit. Beberapa ahli global telah memperingatkan tentang kemungkinan lonjakan kasus saat mudik dan acara kumpul keluarga pada Tahun Baru Imlek.
Seorang ilmuwan terkemuka Pemerintah Tiongkok pada akhir pekan kemarin mengatakan bahwa 80 persen dari 1,4 miliar populasi Tiongkok telah terinfeksi sehingga kemungkinan besar covid-19 dapat meningkat kembali selama dua hingga tiga bulan ke depan.
Namun, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan bahwa Tiongkok telah melewati puncak kasus covid-19 dengan pasien gejala klinis, pasien rawat inap, dan dalam kondisi kritis pada pekan lalu.
Pada Rabu, 25 Januari 2023, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok merilis data terbaru yang mengkonfirmasi bahwa pandemi mereda dan telah mereda secara substansial, dan puncak kecil kasus di masa liburan Tahun Baru Imlek belum muncul.
Pada hari kedua Imlek, indikator seperti jumlah kunjungan ke klinik demam nasional, jumlah kunjungan rawat jalan ke pusat kesehatan kota, jumlah pasien rawat inap, jumlah pasien sakit kritis, dan jumlah kematian akibat covid-19 semuanya turun secara signifikan.
Penurunan terbesar terjadi pada jumlah kunjungan masyarakat ke Klinik demam di institusi medis di atas tingkat menengah nasional dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat perkotaan yang turun sebesar 99,4%. Bahkan jumlah pasien sakit kritis turun 72,0% dari puncaknya.
Tentunya diharapkan Tiongkok tidak mengalami ledakan kasus covid-19 yang parah setelah liburan Tahun Baru Imlek. Pelonggaran kebijakan ketat menjadi kado Imlek bagi warga yang merayakan.Semoga di Tahun Kelinci, yang melambangkan keharmonisan, kesehatan, dan umur panjang, akan memberi kita lebih banyak pemulihan dan harapan baru.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id