Diplomasi Indonesia membuat kepercayaan internasional menjadi tinggi. (BPMI Setpres)
Diplomasi Indonesia membuat kepercayaan internasional menjadi tinggi. (BPMI Setpres)

Perjalanan Diplomasi Indonesia Tanpa Retorika Hasilkan Kepercayaan Internasional

Marcheilla Ariesta • 17 Agustus 2023 19:49
Jakarta: Sudah 78 tahun Indonesia merdeka. Sudah selama itu pula Indonesia dikenal dunia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
Dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI, Presiden Joko Widodo mengatakan, international trust (kepercayaan internasional) kepada Indonesia sedang tinggi. Tingginya kepercayaan internasional terhadap Indonesia tidak luput dari peran para diplomat dalam berdiplomasi.
 
"Ini dibangun bukan sekadar melalui gimik dan retorika semata, melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap," kata Jokowi di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta.

Kementerian Luar Negeri sebagai wadah para diplomat, menjadi satu-satunya lembaga yang wajib memberikan pelatihan diplomasi kepada para diplomat.
 
Jika menilik beberapa tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, diplomasi Indonesia arahnya adalah diplomasi ekonomi dan menjadi jembatan dunia dalam menghadapi berbagai tantangan global.
 
Di ulang tahun ke-78, Indonesia sekali lagi diuji sebagai pemimpin dunia. Dengan memegang keketuaan di ASEAN tahun ini, banyak negara yang menaruh harapan tinggi pada keketuaan Indonesia.
 
Terkait peran keketuaan ASEAN, target Indonesia cukup ambisius, yaitu menjadikan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).
 
Di tengah situasi global yang diperkirakan Dana Moneter Internasional (IMF) mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 3,2 persen tahun lalu menjadi 2,7 persen. Sementara di sebagian belahan dunia diprediksi resesi, target itu jelas menantang.
 
Terlihat jelas titik tekan pada aspek pembangunan ekonomi dalam keketuaan Indonesia di ASEAN.
 
"Sejarah dan cerita tentang ASEAN selalu terkait ekonomi," ujar Retno. 
 
Namun, untuk mencapai itu semua, dibutuhkan kondisi stabilitas kawasan tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di Indo-Pasifik. Kemampuan menyelesaikan isu Myanmar dan meredakan ketegangan antarkekuatan besar jadi syarat mutlak.
 
Banyak pihak menilai, Indonesia harus tegas lagi dalam diplomasinya, terlebih saat ini sebagai ketua ASEAN. Masalah di internal ASEAN, krisis Myanmar, pertumbuhan ekonomi dan lain sebagainya menjadi tantangan bagi diplomasi Indonesia saat ini.
 
Kepercayaan internasional yang tinggi ini bisa menjadi senjata Indonesia untuk lebih 'dilihat' dunia. "Dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada," ucapnya.
 
Meski dalam kenyataannya diplomasi Indonesia masih bisa lebih baik lagi, namun dengan adanya kepercayaan internasional yang tinggi, maka kredibilitas Indonesia akan semakin diakui.
 
"Kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati, suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi," terang Presiden Jokowi dalam pidatonya kemarin.
 
Peluang tersebut, imbuh dia, harus dapat dimanfaatkan Indonesia.
 
"Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," pungkasnya.
 
Baca juga: Kepercayaan Internasional kepada Indonesia Tinggi, Jokowi: Harus Kita Manfaatkan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan