Muncul dalam pidato di televisi yang disiarkan langsung dari Istana Elysee, Macron duduk di meja kerjanya dengan mengenakan setelan hitam dan dasi. Ia mengungkapkan sejumlah pencapaiannya dalam tujuh bulan terakhir, termasuk mengenai sektor tenaga kerja.
"Transformasi ini akan terus berlanjut dengan kekuatan yang sama, ritme yang sama, dan intensitas yang sama di tahun 2018," tutur pria 40 tahun itu, seperti dikutip AFP, Minggu 31 Desember 2017.
"Saya akan terus melakukan itu, seperti yang Anda semua harapkan saat memilih saya," lanjut dia.
Mantan bankir, yang dijuluki presiden kaya raya oleh kubu oposisi, Macron ingin menggapai pihak-pihak yang merasa terabaikan dalam sejumlah kebijakannya yang pro pengusaha.
"Saya meyakini arti dari kesuksesan. Namun apa artinya sukses jika hanya sedikit orang yang berhasil mencapainya?" tanya dia.
Macron memaparkan "proyek sosial besar" di tahun 2018, yang akan meliputi sektor kesehatan serta perumahan bagi orang miskin. Ia juga menekankan pentingnya etos kerja sebagai cara "membantu semua orang menemukan tempat masing-masing" di tengah masyarakat.
Renaisans Prancis
Dia juga menekankan kembali tekadnya untuk tetap bekerja sama dengan Jerman untuk mereformasi Uni Eropa. Ia berkukuh "Eropa itu baik bagi Prancis."
Menyinggung mengenai perpecahan yang menggerogoti Prancis, Macron meminta kepada semua warga untuk tidak bergantung pada negara.
"Tanya kepada diri Anda sendiri pada setiap pagi, apa yang bisa Anda lakukan untuk negara," ungkap Macron, mengutip ucapan dari pidato mantan Presiden AS John F. Kennedy pada 1961.
Dalam pidatonya kala itu, Kennedy berkata: "Tanyakan bukan apa yang bisa negara lakukan untuk Anda, tapi tanya apa yang bisa Anda lakukan untuk negara."
"Semangat semacam itu akan membantu meniupkan nyawa menuju renaisans Prancis," tutur Macron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News