Sebelumnya, kedua Menlu ini sudah bertemu di Bangkok, Thailand pada 2016 lalu di sela-sela Pertemuan ASEAN-Uni Eropa ke-21. Dalam pertemuan itu, dibahas juga mengenai kunjungan Asselborn tahun ini.
"Kedua Menlu nanti akan membahas mengenai perluasan perbankan dan investasi Indonesia di Luksemburg mengingat negara itu adalah pusat investasi dan keuangan," kata Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri RI, Dino Kusnadi, di Jakarta, Jumat 26 Mei 2017.
Selama ini, Swiss dan Inggris dikenal sebagai pusat investasi dan keuangan. Namun, ternyata Luksemburg juga termasuk sebuah negara di Eropa yang memiliki kemampuan tinggi di bidang investasi dan keuangan.
"Nanti akan dibahas juga perkembangan regional dan internasional, terutama perkembangan keuangan Uni Eropa dan ASEAN yang tahun ini memasuki usia ke-50," lanjut dia.
Dikatakan Dino, Luksemburg sangat antusias dalam meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia. Dari situ, tambahnya, Indonesia sangat berpeluang untuk mengambil sejumlah keuntungan dan manfaat.
Luksemburg kini menjadi negara peringkat keempat dengan investasi terbesar di antara negara-negara Eropa. Sampai saat ini, Indonesia dan Luksemburg memiliki 117 proyek di bidang manufaktur dan industri senilai kurang lebih USD191 juta.
Ketika ditanya mengenai kerja sama teror, mengingat Eropa dan Indonesia sedang rentan serangan, Dino mengatakan, sampai saat ini belum ada pembicaraan mengenai hal itu.
"Mungkin bisa di-raise oleh mereka. Namun, sepertinya kita perlu duduk bersama dulu untuk membicarakan hal ini," ungkapnya.
Sama seperti kerja sama teror, kerja sama di bidang baja juga belum masuk dalam pembahasan antara Indonesia dan Luksemburg. Padahal, Luksemburg terkenal dengan industri bajanya.
"Hubungan perdagangan kami belum masuk ke industri baja. Dari pertemuan para duta besar kami, baja belum masuk ke agenda," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News