"Saya ingin mengapresiasi seorang warga Mali yang membantu menyelamatkan tujuh umat Yahudi," tutur Netanyahu dalam kunjungannya ke Paris, Prancis, Minggu (11/1/2015) malam. Ucapan Netanyahu mendapat tepuk tangan meriah ribuan warga Paris.
Sejumlah saksi mata dan otoritas setempat mengonfirmasi keberanian Bathily.
Menurut laporan media lokal. Bathily sedang berada di ruang penyimpanan bawah tanah saat Amedy datang. Ia lalu mematikan temperatur di ruang pendingin dan menyembunyikan tujuh umat Yahudi pengunjung toko yang ketakutan. Bathily kemudian keluar melalui pintu darurat dan berbicara ke polisi.
Dirinya sempat dikira pelaku dan diborgol petugas. Namun setelah dijelaskan, Bathily dibebaskan dan memberikan kunci supermarket pada petugas.
"Pria ini benar-benar pemberani," ucap Mohammed Amine, teman Bathily pada Associated Press, Senin (12/1/2015).
Seorang polisi yang terlibat penyerbuan memuji Bathily. Kunci yang diberikannya sangat krusial, karena petugas dapat memasuki supermarket tanpa perlu membuat kegaduhan. Amedy tewas ditembak, namun empat sandera di sekitarnya juga sudah tak bernyawa. Diduga kuat keempatnya langsung ditembak saat Amedy memasuki supermarket.
Penyanderaan di Kosher terjadi setelah pembantaian di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Terdapat pula penembakan terpisah lainnya di sekitar Paris, yang menewaskan satu polisi wanita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News