AKsi kekerasan terjadi saat rompi kuning merayakan satu tahun gerakan mereka.
"Saat kekerasan terjadi di jalanan, banyak orang yang memilih bungkam atau bahkan ikut serta. Banyak orang juga yang kurang dapat membedakan mengenai nilai-nilai ideal dengan kekerasan," ujar Macron, dikutip dari AFP, Senin 18 November 2019.
Meski memuji kuatnya "persaudaraan" antar rompi kuning, terutama bagi mereka yang hidup di area pegunungan, Macron menilai aksi kekerasan telah "mencoreng" inti dari gerakan.
Kepolisian Prancis telah menangkap 254 orang dalam bentrokan di Paris dan kota lainnya pada Sabtu 16 November. Aksi kekerasan di Paris pada akhir pekan kemarin disebut-sebut sebagai yang terburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Berbeda dengan di ibu kota, peringatan satu tahun gerakan rompi kuning di wilayah pegunungan Prancis berjalan relatif damai.
Ribuan rompi kuning berkumpul di beberapa persimpangan jalan dalam memperingati aksi protes menentang rencana penaikan pajak bahan bakar minyak tahun lalu.
Rompi kuning, atau gilets jaunes dalam Bahasa Prancis, adalah gerakan yang berjalan tanpa adanya sosok pemimpin. Para rompi kuning berkukuh bahwa gerakan mereka belum mati.
Saat ini para rompi kuning berencana bergabung dengan gerakan serikat perdagangan, yang berencana menggelar aksi unjuk rasa atas isu reformasi pensiun pada 5 Desember mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News