Jo Johnson (paling kanan), adik PM Inggris Boris Johnson putuskan keluar dari kabinet. Foto: AFP
Jo Johnson (paling kanan), adik PM Inggris Boris Johnson putuskan keluar dari kabinet. Foto: AFP

Tak Sepaham Brexit, Adik PM Inggris Keluar dari Kabinet

Fajar Nugraha • 06 September 2019 08:10
London: Jo Johnson, adik dari Perdana Menteri Boris Johnson, mengundurkan diri sebagai anggota parlemen dan menteri. Perbedaan pandangan dalam Brexit diduga menjadi pemicunya.
 
Namun Jo Johnson mengatakan ia "terpecah antara kesetiaan keluarga dan kepentingan nasional".
 
Menteri Bisnis dan anggota parlemen Partai Konservatif untuk wilayah Orpington, London ini mengutip ‘ketegangan yang tak terselesaikan’ dalam perannya.

Johnson memilih Tetap dalam referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa 2016, sementara saudara, Perdana Menteri Boris Johnson, ikut memimpin kampanye Inggris meninggalkan Uni Eropat atau Brexit.
 
"Mundurnya Jo Johnson sebagai pemilihan waktu yang sulit dipercaya," ujar Editor politik BBC Laura Kuenssberg, Jumat 6 September 2019.
 
Pengunduran diri Johnson menyusul cambuk dari 21 anggota parlemen Tory (sebutan Partai Konservatif)  pekan ini, karena mendukung langkah-langkah untuk mencegah Brexit yang tidak memiliki kesepakatan.
 
Editor politik BBC menyakini Jo Johnson "kesal tentang pembersihan rekan-rekan" dan perbedaan pandangan antara dirinya dengan Boris Johnson mengenai Brexit.
 
Berbicara di sebuah acara di Yorkshire Barat, Boris Johnson menyebut saudaranya "pria yang luar biasa" dan seorang "menteri yang brilian".
 
Namun dia menambahkan bahwa dia memiliki "pendekatan berbeda kepada saya tentang Uni Eropa".
 
Jo Johnson mengundurkan diri sebagai menteri tahun lalu sebagai protes atas kesepakatan Brexit dengan UE pada pemerintahan PM Theresa May. Namun dia masuk kembali ke pemerintahan selama musim panas, setelah anggota Partai Konservatif memilih saudaranya sebagai pemimpin.
 
Pengunduran diri Jo Johnson juga datang ketika pemerintah mengumumkan akan memberikan anggota parlemen kesempatan lagi untuk memilih pemilihan awal pada Senin.
 
Pemungutan suara baru pada pemilihan awal dijadwalkan sebelum Parlemen akan ditangguhkan, dari minggu depan hingga 14 Oktober.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan