"Hilangnya Khashoggi adalah masalah serius. Arab Saudi belum dapat memberikan klarifikasi apa pun. Itulah mengapa kami memutuskan Menkeu Hoekstra tidak akan mengunjungi Riyadh. Belanda berdiri untuk kebebasan pers," ujar Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok, lewat pernyataan resmi, dikutip dari New Arab, Jumat 19 Oktober 2018.
Baca: Kasus Khashoggi, Saudi Berjanji Tidak Lindungi Siapapun
Sedianya, Hoekstra akan menghadiri konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh. Tak hanya Hoekstra, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire juga membatalkan kunjungannya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin belum memberi kepastian apakah ia akan hadir dalam konferensi yang diinisasi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman tersebut.
Pembatalan kunjungan dua menkeu negara yang cukup berpengaruh bagi Arab Saudi ini bisa menjadi tamparan bagi Pangeran Salman, yang mencoba menjadikan dirinya sebagai seorang pembaharu investasi internasional Arab Saudi.
Baca: Trump Imbau Jangan Terburu-buru Salahkan Arab Saudi
Hingga saat ini, Arab Saudi menampik tuduhan bahwa Khashoggi dibunuh dan dimutilasi hidup-hidup. Media Turki bahkan menyebut, ada 15 orang yang membunuh Khashoggi, beberapa di antara mereka adalah anggota intelijen.
Jamal Khashoggi hilang sejak 2 Oktober usai memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sebelumnya pihak penyelidik Turki dilaporkan memiliki bukti audio dan video mengenai pembunuhan Jurnalis tersebut di dalam gedung konsulat.
Usai bersikeras bahwa Khashoggi meninggalkan gedung konsulat tanpa terluka, pihak Arab Saudi kemudian mengubah pernyataannya. Mereka menyebutkan akan menyelidiki hilangnya Khashoggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News