Kapal Laplace asal Prancis mendeteksi sinyal blackbox EgyptAir dalam pencarian berskala masif di Laut Mediterania.
Terdapat 66 orang di pesawat saat EgyptAir dengan nomor penerbangan MS804 terjatuh dalam perjalanan dari Paris ke Kairo pada 19 Mei. Pesawat tipe Airbus A320 itu menghilang dari radar Yunani dan Mesir, dan dilaporkan pilot tidak mengirim sinyal darurat.
"Sinyal dari flight recorder telah terdeteksi," kata Remi Jouty dari Biro Investigasi dan Analisis Prancis, seperti dilansir BBC, Rabu (1/6/2016).
Laplace menggunakan sistem deteksi akustik untuk mendengarkan suara "ping" yang keluar dari blackbox.

flight recorder, satu dari dua kotak hitam (blackbox) pesawat
Sebuah kapal dengan robot yang dapat menyelam hingga kedalaman 3.000 meter dijadwalkan tiba pekan mendatang untuk membantu menemukan blackbox.
Investigator Mesir melaporkan bahwa kapal Prancis memang telah mendeteksi sinyal dari area pencarian pekan lalu. Namun setelah diselidiki, sinyal tersebut rupanya datang dari emergency beacon dan bukan sesuatu yang baru.
Sejauh ini, tim investigator gabungan belum menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat.
Sebuah Airbus A321 yang dioperasikan maskapai Metrojet dari Rusia, jatuh di Sinai, Mesir, pada 31 Oktober 2015. Peristiwa tersebut menewaskan total 224 penumpang dan kru. Rusia dan pemerintahan beberapa negara Barat menduga pesawat itu jatuh karena bom. Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim telah menyelundupkan bahan peledak ke pesawat tersebut.
Pada Maret, sebuah pesawat EgyptAir yang terbang dari Alexandria ke Kairo dibajak dan dipaksa mendarat di Siprus oleh seorang pria, yang disebut otoritas setempat mengenakan sabuk bahan peledak palsu. Dia ditangkap setelah menyerahkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News