KBRI London juga bekerja sama dengan kantor perwakilan Bank Indonesia di London, Atase Perdagangan, dan Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London dalam mempromosikan peluang investasi dan perdagangan kepada stakeholder di Inggris.
"Indonesia dengan credential sebagai negara demokrasi terbesar di dunia yang juga merupakan anggota G20, memiliki berbagai potensi yang belum terlalu mendapat perhatian dari kalangan bisnis di Eropa khususnya Inggris," kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris, Rizal Sukma.
Seperti keterangan tertulis dari KBRI London kepada Metrotvnews.com, Rabu 20 September 2017, Dubes Rizal juga meyakinkan bahwa Indonesia saat ini adalah Indonesia yang lebih terbuka dan kondusif bagi dunia usaha dengan outlook ekonomi yang stabil dan kuat guna mendorong berkembangnya kerja sama investasi dan perdagangan.

Dubes RI untuk Inggris, Rizal Sukma/Dok. KBRI London
Hadir pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise yang mengatakan, peran perempuan Indonesia adalah salah satu bagian penting pada proses pengambilan keputusan dalam pembangunan di Indonesia.
Utusan Khusus Pemerintah Inggris Bidang Perdagangan untuk Kawasan Asia, Richard Graham MP turut menyampaikan pula bahwa peluang kerja sama Indonesia dan Inggris masih sangat luas meliputi berbagai sektor antara lain penerbangan (aviation), pertahanan, siber, pendidikan, maritim dan smart city.
Mewakili Kementerian Luar Negeri, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Siswo Pramono menyampaikan berbagai kebijakan luar negeri Indonesia baik di regional maupun global.
"Kita harus punya cara jitu dalam menghadapi tantangan dan kondisi global saat ini yang didominasi oleh pengaruh Tiongkok," ungkapnya.
Hal-hal penting yang patut mendapat perhatian dari sesi ini adalah berbagai upaya pemerintah Indonesia dalam memperbaiki iklim usaha yang lebih terbuka dan kondusif melalui 16 paket kebijakan ekonomi; peluang investasi di bidang pariwisata dan infrastrukstur.
Perlunya juga kalangan usaha Inggris yang akan melakukan bisnis di Indonesia untuk tidak terpaku di satu tempat saja tapi juga melihat peluang di berbagai wilayah Indonesia serta memahami karakteristik masyarakat dan budaya Indonesia.
Antusiasme peserta yang sebagian besar berasal dari kalangan usaha Inggris sangat luar biasa terlihat dari jumlah peserta yang hadir mencapai 120 orang. Melihat animo positif dari penyelenggaraan Indonesia Briefing sebagai sarana penyalur informasi bagi berbagai stakeholder di Inggris, kegiatan ini akan menjadi program prioritas tahunan KBRI London di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News