Presiden Amerika Serikat Donald Trump membela keputusannya untuk mendiskusikan data intelijen dengan Rusia dalam pertemuan di Gedung Putih pekan lalu.
Trump menegaskan dirinya memiliki "hak absolut" untuk berbagi" fakta-fakta terkait terorisme dan keselamatan penerbangan maskapai."
"Keputusan-keputusan mengenai apa yang Presiden Trump diskusikan dengan seseorang di Gedung Putih adalah masalah Presiden Trump," ucap PM May dalam sebuah konferensi pers di London, Inggris, seperti dikutip Reuters.
"Kami akan terus bekerja sama dengan AS dan berbagi data intelijen dengan AS, begitu juga dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini dikarenakan kami bekerja bersama untuk menghadapi beragam ancaman," lanjut dia.
"Presiden Trump tampaknya membanggakan diri tentang pengetahuan Amerika tentang ancaman ancaman terhadap penerbangan," menurut surat kabar The Washington Post, seperti dikutip VOA Indonesia.
Sementara The New York Times melaporkan bahwa informasi tersebut, yang dianggap sangat sensitif, bahkan belum dibagikan secara luas di dalam pemerintahan Amerika atau dibagikan dengan negara-negara sekutu lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News