Macron mengundang mereka untuk meredam ketegangan di Timur Tengah. Undangan tersebut ditawarkan Macron hanya beberapa jam usai Presiden Lebanon Michel Aoun menyebutkan bahwa tidak benar Hariri ditahan di Arab Saudi.
Dilansir dari laman Aljazeera, Kamis, 16 November 2017, Macron memperpanjang undangan untuk Hariri dan keluarganya usai berbicara dengan Mohammed bin Salman, pewaris tahta Arab Saudi.
Meski demikian, Istana Elysee tidak mengatakan berapa lama Hariri akan tinggal di Prancis.
"Saya tidak menawarkan pengasingan Hariri namun sangat penting untu menghilangkan anggapan bahwa Arab Saudi menangkapnya," kata Macron.
"kita perlu memiliki pemimpin yang bebas mengekspresikan diri. Penting agar Hariri mampu memajukan proses politik di negaranya dalam beberapa hari dan pekan mendatang," imbuh dia.
Sementara itu, secara terpisah Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, menjadwalkan makan malam dengan Pangeran Mohammed di Riyadh, kemarin.
Lebanon berada di bawah kendali Prancis dalam perang dunia dan mereka berusaha mempertahankan hubungan dekat dengan negara tersebut, terutama dengan keluarga Hariri. Karenanya, Negeri Menara Eiffel berusaha menengahi krisis antara Lebanon dan Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News