"Ada beberapa orang Rusia, minta ke saya mau bikin restoran Indonesia di Rusia. Saya sudah undang beberapa restoran dari Indonesia, tapi belum ada (di Rusia)," ucapnya dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat 23 Februari 2018.
Dia bercerita ada rumah makan 'Bali Cafe' di sana, yang pemiliknya adalah orang Rusia, namun tidak pernah ke Indonesia.
"Saya pernah nongkrong di sana, dari jam 2 sampai jam 5, orang kan biasanya makan jam 12an, lalu saya perhatikan banyak sekali orang keluar masuk, ramai," cerita dia.
Dia kemudian mencoba memesan tempat pada akhir pekan, namun tidak kebagian karena sudah penuh. Beberapa waktu kemudian, terang Wahid, dia ke tempat itu lagi dan berbicara dengan si pemilik rumah makan yang ternyata orang Rusia asli.
"Rupanya setelah berbincang, kokinya pernah di Indonesia selama delapan tahun," terangnya.
Hal ini, menurut Wahid, sangat disayangkan jika tidak dikembangkan. Padahal, jika ada orang Indonesia yang mau membuka rumah makan di Rusia, bisa menguntungkan.
Karenanya, dalam Festival Indonesia yang akan digelar pada 2 hingga 5 Agustus mendatang, Dubes Wahid kembali mengundang beberapa rumah makan terkenal di Indonesia untuk mempromosikan masakan mereka.
Dia menambahkan, biaya hidup di Rusia tidak terlalu mahal, sehingga jika berbisnis rumah makan di sana bisa menguntungkan. Terlebih makanan Indonesia berbeda dengan makanan di Eropa dan negara lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id