Pasalnya, Martin Luther, asal Jerman, memulai reformasi pada 1517 ketika dia menulis sekitar 95 tesis yang isinya mengkritik Gereja Katolik yang melakukan korupsi di Roma, termasuk pembelian hak gerejawi, nepotisme, riba dan penjualan indulgensi.
Hal ini menyebabkan perpecahan di seluruh Eropa dan juga kaum Katolik-Kristen yang didasari politik, penghancuran biara Bahasa Inggris dan pembakaran sejumlah warga yang tidak berpedoman pada Alkitab.
Penjagaan ketat dilakukan di Swedia menjelang kunjungan Paus Fransiskus/Reuters
Seperti dilansir Reuters, Senin (31/10/2016), Paus sendiri akan mengunjungi Swedia, tepatnya di Lund di mana terdapat Lutheran World Federation yang didirakan pada 1947.
Federasi ini digunakan untuk layanan bersama para Lutheran (pendukung Martin Luther) meluncurkan peringatan reformasi di seluruh dunia setiap tahunnya.
Direncanakan, Paus dan pemimpin Lutheran akan mengadakan doa ekumenis di Lund, gereja dan di acara antar agama di Malmo.
.jpg)
Paus yang sempat tertarik melanjutkan dialog antara Katolik dan Lutheran sempat meminta Protestan dan Gereja Kristen lainnya untuk memberi pengampunan atas penganiyaan masa lalu oleh umat Katolik.
Beberapa saat sebelum kunjungannya, Paus mengatakan bahwa kunjungannya ke Swedia bertujuan untuk menghormati semua agama dan kepercayaan yang ada dan mengambil semangat kerendahan hati dari pihak manapun.
Meskipun masih ada perselisihan doktrinal, ia melajutkan bahwa kedua Gereja dapat bekerja sama pada isu-isu seperti kemiskinan dan membantu para imigran juga pengungsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
