"Tujuan utama penyelenggaraan acara Indonesia-Visegrad Business Forum 2019 ini adalah untuk memaksimalkan kerja sama ekonomi yang telah terjalin antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Eropa Tengah," kata Faizasyah, dalam media gathering mengenai Indonesia-Visegrad Group Business Forum di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.
Keempat negara Visegrad ini telah mencatat kinerja ekonomi yang stabil dan tergolong tinggi. Maka dari itu, Indonesia melihat potensi ekonomi besar pada keempat negara tersebut.
"Peluang jalinan kerja sama yang semakin meningkat antara Indonesia dengan negara-negara Visegrad harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia," tuturnya.
Faizasyah mengharapkan melalui forum bisnis tersebut, dapat mempererat hubungan penting antara Indonesia dan keempat negara Visegrad (V4) tersebut.
"Oleh karena itu, kami mengharapkan forum bisnis dengan Visegrad yang pertama kali diadakan ini akan memantik terobosan-terobosan dan jaringan mitra dagang baru yang saling menguntungkan," imbuh Faizasyah.
Direktur Eropa II Kemenlu RI, Hendra Halim menuturkan, prospek kerja sama ini terlihat menguntungkan karena pertumbuhan ekonomi negara-negara V4 melaju pesat dibanding rata-rata Uni Eropa.
"Keempat negara Visegrad ini memiliki posisi tawar yang semakin tinggi dalam Uni Eropa. Kita melihat dari situ," terangnya.
Dia mengharapkan adanya kesepakatan bisnis dalam forum yang akan diadakan 17 Oktober 2019, di Serpong, Tangerang.
Nilai perdagangan Indonesia-V4 pada 2018 mencapai USD1 miliar. Ekspor Indonesia ke sana berupa produk-produk manufaktur.
Hadir dalam media gathering ini, Duta Besar Ceko untuk Indonesia Ivan Hotek, Dubes Hungaria Judit Nemeth-Pach, Dubes Polandia Beata Stoczynska, dan Dubes Slovakia Jaroslav Chlebo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News