"Pemberdayaan perempuan merupakan elemen penting dalam promosi dan perlindungan HAM," ucap Retno dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri, Selasa 25 Februari 2020.
Isu ini diangkat secara khusus saat pembahasan pentingnya inklusivitas dalam pemajuan dan perlindungan HAM.
Retno mengatakan, upaya Indonesia dalam pemberdayaan perempuan tidak berhenti pada tingkat nasional. Di kawasan dan dunia internasional, Indonesia juga mengaungkan pemberdayaan perempuan.
Di tingkat kawasan, Indonesia mengadakan Regional Training on Women, Peace and Security dan Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam resolusi konflik dan mediasi.
Sementara di tingkat global, Indonesia juga mendorong kontribusi perempuan Afghanistan dalam proses perdamaian di negara tersebut, lewat Afghanistan-Indonesia Women's Network.
Tak hanya itu, Retno juga menyinggung pentingnya pencegahan pelanggaran HAM, serta memperkuat sinergi Dewan HAM PBB dalam promosi dan proteksi HAM.
"Pencegahan pelanggaran hak asasi manusia lebih murah daripada mengatasi pelanggaran itu sendiri," ungkapnya.
Mantan Dubes RI di Belanda itu juga menyinggung isu HAM bagi masyrakat Palestina dalam pidatonya di Dewan HAM PBB.
"Tidak terpenuhinya hak-hak dasar rakyat Palestina selama ini yang diperparah dengan rencana pembangunan pemukiman ilegal baru di tanah Palestina, merupakan contoh pelanggaran HAM yang harus segera diselesaikan," tegasnya.
Pertemuan Tingkat Tinggi Dewan HAM PBB dihadiri oleh delegasi dari 192 negara, dan 66 di antaranya dipimpin oleh kepala negara atau delegasi setingkat menteri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id